Senin, 31 Oktober 2011

Halo Taksi – Pesan Taksi dengan Mudah via Android



Taksi merupakan salah satu jenis angkutan umum yang mulai marak di Indonesia. Biasanya jenis mobil yang digunakan untuk Taksi adalah jenis mobil sedan, meskipun di beberapa negara tertentu ada yang menggunakan jenis taksi van yang bisa mengangkut penumpang jauh lebih banyak dari kapasitas standarnya.

Beberapa orang ada yang lebih suka menggunakan jasa taksi daripada angkutan kota (angkot) pada umumnya. Mungkin selain nyaman, taksi tidak banyak berhenti untuk mencari penumpang hingga berjejalan layaknya angkutan kota. 

Tetapi taksi juga biasanya dipilih oleh mereka yang lebih mengedepankan gengsi. Terlepas dari apapun alasannya, taksi memang bisa dijadikan salah satu alternatif bagi Anda yang tidak mengetahui jalur jalan suatu tempat tertentu yang masih asing tentunya. Misal Anda belum pernah ke Jakarta, tetapi suatu pekerjaan menuntut Anda harus pergi ke Jakarta. 

Daripada tersesat mencari jalan melalui angkutan kota, taksi bisa menjadi solusi dalam keadaan seperti saat itu bagi Anda. Jika sebelumnya Paseban sempat me-review aplikasi pesan taksi langsung pada smartphone BlackBerry, yang dikhususkan hanya untuk taksi Blue Bird, maka kali ini khusus bagi Anda pengguna Android Paseban menemukan sebuah aplikasi telepon direktori yang akan memudahan Anda untuk mendapatkan informasi telepon berbagai perusahaan taksi di beberapa kota besar di Indonesia. Aplikasi tersebut bernama Halo Taksi.

Halo Taksi dikembangkan oleh CreativeHead Mobile Team, aplikasi Halo Taksi ini dirancang sebagai aplikasi telepon direktori yang menyimpan informasi nomor telepon Taksi di beberapa kota besar di Indonesia. Dengan aplikasi Halo Taksi ini Anda dapat memilih penyedia taksi dengan mudah ketika berada di di Jakarta, Medan, Bandung atau Surabaya misalnya.

Aplikasi Halo Taksi ini bisa Anda download di Android Market secara cuma-cuma alias gratis. Pihak pengembang CreativeHead adalah pengembang asal Indonesia yang merupakan bagian dari PT. Global Premier Solusindo. Creative Head melakukan perluasan pengembangan pada beberapa aplikasi seperti aplikasi augmented reality, aplikasi iPhone, Symbian, J2ME dan lain sebagainya. 
 
 
 
 
 

Dishub Ajak Perusahaan Taksi Lakukan Peremajaan


Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, baru-baru ini mengajak sejumlah perusahaan taksi yang beroperasi di Kota Bengawan untuk melakukan peremajaan armada. Instansi pemerintah kota ini mengimbau enam perusahaan taksi untuk meremajakan armadanya yang berusia di atas sepuluh tahun.

Pertimbangannya, menurut Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Solo, Sri Indarjo, saat ini banyak taksi yang beroperasi sudah tidak nyaman untuk ditumpangi. Sementara sebagai penumpang, konsumen ingin mendapatkan pelayanan prima dari pengelola taksi.

“Dishub telah mengeluarkan imbauan pada perusahaan taksi untuk melakukan peremajaan. Ini karena kondisi di lapangan, kalau dilihat sebagian armada sudah tidak diminati konsumen,” ujarnya, ketika ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (27/10).

Dengan begitu, Indarjo berharap, armada taksi di Solo bisa tampil lebih elegan, sehingga bisa menarik minat konsumen. Terlebih, tahun depan bakal ada perusahaan taksi baru yang akan mengoperasikan armadanya di Kota Bengawan. Oleh sebab itu, kata dia, jika tidak ada persiapan dari sekarang, tentu perusahaan lama bakal kalah bersaing.

Sementara itu, imbauan Dishub Kota Solo mendapat tanggapan miring dari Mahkota Ratu Taksi (MRT) yang memicu polemik antara manajemen dengan pemilik (pengemudi-red) taksi. Menurut salah seorang karyawan perusahaan setempat, Wiwik, imbauan Dishub telah dipelintir manajemen MRT.

Surat edaran dari Dishub digunakan untuk menekan para pemilik taksi untuk meneken pembelian unit baru. Jika hingga 15 November mendatang pemilik taksi tidak melakukan konfirmasi, manajemen MRT akan menyabut ijin trayeknya.

“Padahal ijin trayek masih sampai 2013 besok. Ini yang kami sesalkan karena pemilik taksi tidak diajak bicara dulu,” keluh Wiwik.


Kamis, 27 Oktober 2011

Toyota Camry Akan Menjadi Bagian Penyedia Taksi Terbesar di Indonesia, Blue Bird Group


Menyambung info yang sudah diberitakan sebelumnya, Toyota Camry akhirnya dipastikan bakal jadi armada taksi di Indonesia.

Sumber PT Toyota Astra Motor (TAM) menyebutkan, kemungkinan besar Toyota Camry akan jadi armada taksi sudah mendekati proses finalisasi. Ucap sumber TAM yang tidak ingin namanya disebut itu.

Ia menambahkan, jika mobil ini akan mulai beroperasi tahun depan dan menjadi bagian dari penyedia taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird Group (BBG). "Jadi nanti akan ada divisi baru di Blue Bird yang pakai Camry atau Altis itu," tegasnya.

Ketika hal ini dikonfirmasi ke pihak Blue Bird Group, ternyata orang dalam perusahaan taksi tersebut membenarkan. "Ya, nanti ada divisi baru, di atas Blue Bird reguler, tapi di bawah Silver Bird. Namanya kalau tidak salah Green Bird," tukas sumber ingin ditulis dengan sebutan Mr. X itu.

Mr. X menyebutkan, jika divisi taksi baru dari Blue Bird itu nantinya akan menyasar segmen menengah yang mau menggunakan taksi lebih mewah tapi tidak mau pakai Silver Bird karena tarifnya terlalu mahal. "Untuk Camry tarifnya sekali buka pintu Rp. 9.000, per kilometernya antara Rp. 40.000 - Rp. 45.000," tukas Mr X.




Sumber : autoghiboo


1.000 Taksi di London 'Minum' Minyak Goreng


Rencana pemerintah Inggris untuk mencari BBM alternatif terbarukan yang bisa menggantikan fosil bumi sepertinya sudah mulai dirasakan. Soalnya 1.000 unit lebih dari 21.000 taksi di London kini memanfaatkan bahan bakar dari minyak goreng.

BBM alternatif tersebut tentu saja sangat ramah lingkungan di Kota London karena telah dan menurunkan emisi karbon dioksida berlebihan di kota tersebut.

Seperti dilansir inautonews, bahan minyak goreng yang digunakan perusahaan taksi di London dikumpulkan secara kolektif dari restoran cepat saji.

Selama 1 minggu sebanyak 30.000 liter minyak goreng terkumpul yang selanjutnya dijual ke 2 stasiun bahan bakar minyak goreng yang kini tersedia di London. Bahan bakar ramah lingkungan yang bisa menghasilkan biofuel ini bisa berasal dari berbagai sumber mulai dari lemak hewani, minyak sayur-sayuran, bahkan pohon jarak.

"Selain menjadi produk lokal, minyak goreng lebih murah daripada bensin, lebih ekonomis dan lebih baik untuk mesin," ungkap salah satu pengemudi taksi di London.

Selama bahan bakar minyak goreng digunakan, emisi CO2 telah turun sebanyak 80 persen menurut perusahaan bio-fuel. Jika ini diteruskan bukan tidak mungkin kondisi cuaca di London semakin cerah.

Sekedar informasi restoran di Inggris setidaknya membuang antara 50-90 juta liter minyak goreng, dan sebagian besar berakhir di tempat pembuangan limbah. Jika ini digunakan tentu kondisi tanah di Inggris lambat-laun juga akan semakin bersih.

Wah kalau sudah terbukti seperti ini, apa pemerintah Indonesia ingin menerapkan langkah positif tersebut?



Sumber : Detik

Dua Jam Cukup Rp 79 Ribu


“MAU kemana Mas? Bisa saya antar ke tempat tujuan. Kami dari taksi Blue Bird,”sapa Adi Kusno (43), sopir taksi Blue Bird, saat Sripo baru duduk di dalam taksi. Sripo, yang Senin (24/10) sengaja naik taksi di POM IX depan PS Mall, dibukakan pintu oleh sopir.

Setelah Sripo menyebutkan arah tujuan, Adi yang sudah puluhan tahun jadi sopir langsung mengaktifkan mesin argo. Ia memberitahukan, mesin argo akan berjalan dengan tarif Rp 5.000 per kilometer.

“Kalau ditanya enak nggak jadi sopir taksi Blue Bird saya belum bisa jawab mas karena baru dua hari jadi sopir taksi Blue Bird. Belum terasa betul,” ujar sopir kelahiran Desa Meranjat Kabupaten Ogan Ilir (OI) itu.

Baru lima menit berada di dalam taksi, suasana perbincangan antar Sripo dengan sopir pun berlangsung akrab. Adi tidak tampak kesal meskipun jalan macet. Tampak di dashboard kursi sebelah sopir, terpampang dengan jelas kartu identitas sopir berikut nomor registrasi.

Lagu-lagu dari penyanyi kawakan Iwan Fals pun ditembangkan dari tape mobil taksi. Sementara itu suara operator taksi masih terdengar jelas dari radio taksi yang selalu aktif dan posisi terpasang di bawah kemudi setir.

“Saya dulu sopir keluarga pejabat selama tujuh tahun. Ketika saya baca koran ada lowongan menjadi sopir taksi Blue Bird, saya pun langsung melamar. Alhamdulillah setelah melewati berbagai rangkaian tes, saya pun dinyatakan lulus dan langsung dikontrak,” ujar Adi yang bertempat tinggal di kawasan Jakabaring.

Saat sampai Plaju tepatnya di depan Stadion Patra Jaya, Sripo pun mengajak sopir untuk menuju SPBU di depan Lapangan Golf. Di situ ada antrean panjang kendaraan ber-BBM solar. Adi pun dengan cekatan langsung memutarbalikan arah mobil dan bergegas menuju lokasi. Kondisi jalanan yang ramai dapat dituju dengan waktu yang cukup singkat.

Setelah dari SPBU depan Lapangan Golf, Sripo langsung mengajak sopir untuk menelusuri Jl R Soekamto hingga Jl Demang Lebar Daun untuk memantau kondisi beberapa SPBU yang dipenuhi kendaraan yang hendak mengisi BBM solar.

Lebih Murah
Adi berharap, kehadiran taksi Blue Bird bisa mengubah imej bahwa naik taksi itu mahal.
“Kami mementingkan kejujuran, kenyamanan, dan keamanan bagi penumpang. Percayalah kami tidak akan membawa penumpang berputar-putar. Semua sudah diatur dan pakai argo. Malah tarifnya langsung di-print out,”kata Adi.


Ketika ditanyai apakah menjadi sopir taksi Blue Bird bisa memenuhi kebutuhan kehidupan keluarganya, Adi menjawabnya dengan santai kalau rejeki tidak akan kemana-kemana karena sudah diatur Tuhan.

“Setiap hari kami dapat komisi 30 persen dari hasil tarikan penumpang. Yang membuat semangat setiap dua minggu sekali kami dapat intensif. Sebulan sekali dapat bonus. Tapi semuanya ini bergantung pada kinerja sopir,” ujarnya.

Tak terasa hampir dua jam berada di dalam taksi, perjalanan pun dihentikan di tempat semula naik. Adi pun langsung mematikan mesin argo dan memberikan print out sebagai tanda bukti pembayaran perjalanan. Total perjalanan senilai Rp 79.000 dengan spesifikasi jarak 26,483 km, mulai pukul 12.37 sampai pukul 14.12 dan waktu tunggu selama 35 menit 14 detik.

“Terima kasih Mas atas kepercayaanya menggunakan taksi Blue Bird, kalau selama perjalanan kurang memuaskan kami minta maaf. Dan jika mau menggunakan taksi Blue Bird. Telepon ke 361111 atau bisa cegat di jalan,” ujar Adi dengan senyuman lebarnya.

Taksi Blue Bird sudah tiga hari beroperasional di Kota Palembang  sejak launching, Sabtu (23/10). Taksi ini dikenali melalui logo burung biru.




Sumber : TribunNews


Banyak Taksi Antarkota Beroperasi di Siantar


Komisi III DPRD Siantar menyoroti keberadaan taksi angkutan antarkota yang begitu banyak mangkal di kota ini. Dewan meminta Pemko Pematangsiantar segera menghentikan operasional taksi karena  tidak memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD). Anggota DPRD Komisi III, EB Manurung, Kamis (20/10), menyatakan, keberadaan taksi antarkota itu sama sekali tidak memberi keuntungan bagi pemko.

Ia menjelaskan, kendaraan angkutan yang beroperasi di Kota Pematangsiantar selalu mendapat uji kendaraan. Dari pengujian itu pemko memeroleh PAD. “Sementara taksi antarkota, karena tidak wajib diuji, maka kita tidak mendapatkan apa-apa,” ujarnya.

EB Manurung juga menuding sejumlah taksi antarkota yang mangkal juga merugikan pemko dalam perolehan retribusi parkir. Setiap hari, katanya, ratusan taksi mangkal di badan Jalan Sutomo dan Merdeka, tapi dari pemilik taksi tidak menyetor biaya parkir sesuai perda.

Karena itu, EB Manurung meminta agar DPRD memanggil para pengelola taksi untuk dimintai penjelasan apa manfaat usaha taksi pada pembangunan Kota Pematangsiantar.

“Kita ketahui, taksi menggunakan jalan yang pembuatan dan perawatannya dibiaya pemerintah. Jadi, pengusaha taksi harus bersedia memberi kontribusi,” tambahnya.

Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan Pemko Pematangsiantar, Moslen Sihotang, mengakui banyak taksi antarkota yang beroperasi di Pematangsiantar. Tapi, hasil penyusuran Dinas Perhubungan, taksi yang beroperasi tersebut mendapatkan izin dari Pempropsu.

Katanya, dalam transportasi antarkota, propinsi memberi izin taksi dan angkutan pariwisata. “Jadi, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.

Beberapa taksi antarkota yang beroperasi di Siantar, antara lain Paradep Taxi, Halkit Taxi, Prana Jaya dan Raja Taxi. Menurut Moslen, pihaknya sama sekali tidak memberi izin kepada taksi-taksi itu.

“Di Siantar hanya ada satu izin taksi yang diberikan, yakni Rama Taxi. Rama Taxi kurang beroperasi karena rendahnya minat warga Siantar menumpang taksi dalam kota,” terangnya.

Selain taksi, saat ini yang beroperasi di Siantar didominasi angkutan kota (mopen). Sedikitnya setidaknya ada 24 perusahaan angkutan kota yang beroperasi di Siantar, dengan total armada 2.191 unit.

Diakuinya, ada plat angkot bernomor polisi B. Plat angkot ini dimiliki 18 angkot milik CV Intra. Moslen menambahkan, karena masih memenuhi kuota plafon yang diajukan pengusaha CV Intra, maka Dinas Perhubungan masih menolerir operasional 18 angkot berplat B itu.

“Soal  plat B itu, kami tak berwewenang melarang. Yang berhak untuk itu adalah kepolisian,” katanya. (jannes silaban)





Toyota Camry Bakal Jadi Taksi


Isu hangat kembali datang dari raksasa produsen mobil di Indonesia, Toyota.

Belum kelar gonjang-ganjing misteri hadirnya Avanza generasi terbaru, kini PT Toyota Astra Motor (TAM) dikabarkan akan menjadikan Toyota Camry sebagai armada taksi.

Sumber yang tak ingin disebut namanya itu menuturkan, Toyota Camry yang sebelumnya identik dengan "mobil menteri" akan jadi kendaraan umum berargo. "Namanya Camry Limo, tambahan kata 'Limo' itu yang menunjukan sasarannya untuk taksi," lanjut si sumber.

Bocoran dari orang dalam pabrikan yang berpusat di Sunter, Jakarta Utara itu seakan menguatkan informasi dari Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika (Kemenperin) RI jika TAM mendaftarkan Tanda Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor (TPT) untuk Toyota Camry Limo.

TAM tercatat mendaftarkan izin TPT untuk Toyota Camry Limo Premium bermesin 2.362cc dengan nomor TPT 1511/IUBTT/TPT/10/2011. Dari fakta itu dapat terlihat, jika Toyota Camry yang akan dijadikan taksi yakni Camry tipe 2.4-liter.



Sumber : autoghiboo


Senin, 24 Oktober 2011

Taksi 'Mobile' Jamu Tamu SEA Games


Pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang Sumatera Selatan, betul-betul mendongkrak perekonomian. Setelah hotel-hotel berbintang berdiri, giliran investor di bidang transportasi yang melirik kota Palembang.

Salah satu perusahaan transportasi raksasa yang berinvestasi di Palembang adalah perusahaan taksi Blue Bird yang tergabung dalam Pusaka Group.

Berdasarkan pantauan BeritaPagi, baru dua hari beroperasi, warga Palembang menyukai pelayanan taksi Blue Bird. Sebelumnya tidak ada taksi yang mobile mencari penumpang di Kota Palembang, namun kini taksi Blue Bird bisa dilihat hampir di setiap penjuru kota.

Beroperasinya taksi Bule Bird disambut positif oleh warga Palembang. Puluhan kendaraan taksi pun terlihat di mal, perumahan, jalan umum dan terminal yang ada di Palembang.

Menurut sopir taks Blue Bird, Win ketika ditemui di kawasan Jalan Way Hitam, Minggu (23/10), warga yang tinggal di komplek banyak yang menyukai taksi Blue Bird. ”

Seperti di Polygon, banyak warga cari kita karena mereka pernah ke Jakarta dan tahu pelayanan kita , selain itu banyak juga di Komplek Pertamina pakai jasa kita dan kita melayani sampai ke Perumnas dan Plaju,” ujar Win.

Diakui Win, taksinya belum bisa mangkal di Bandara SMB II lantaran masih terkendala teknis dan belum masuk organisasi taksi di bandara.

Win menuturkan, tarif taksi Blue Bird sangat kompetitif karena menggunakan sistim argo. “Dari Bandara SMB II ke Dwikora hanya Rp30 ribu,” kata Win.

Hal senada dikemukakan sopir Blue Bird lainnya, Muslim. Menurut Muslim, mereka beroperasi 24 jam dan tidak mangkal di satu tempat. “Sudah banyak warga yang menggunakan jasa Blue Bird. Kita beroperasi mulai pukul 04.00,” ujarnya. 



Sumber : Inilah.com

Layani Tamu SEA Games XXVI, Taksi Blue Bird Hadir di Palembang

Walikota Palembang H Eddy Santana Putra (kanan)  menyiramkan kendi ke mobil Taksi Blue Bird (tribunnews.com)

Palembang - Salah satu persoalan yang akan muncul selama pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang yakni transportasi. Sebab selama ini di Palembang setiap hari selalu terjadi kemacetan. Ironinya tidak ada angkutan cepat yang bersifat privasi, seperti taksi.

Oleh karena itu, selama SEA Games XXVI ini, para tamu dari sejumlah negara dari Asia Tenggara akan dilayani oleh taksi Blue Bird. Taksi ini akan mangkal di sejumlah hotel, pusat keramaian, dan bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

“Dengan adanya taksi Blue Bird, diharapkan transportasi tidak akan menjadi persoalan bagi para tamu yang mengikuti SEA Games XXVI,” ujar Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, saat peluncuran taksi Blue Bird di Palembang, di halaman Kantor Walikota Palembang, Sabtu (22/10/2011) sore.

Eddy mengharapkan kehadiran Blue Bird di Palembang bukan sebatas pada pelaksanaan SEA Games XXVI saja. Namun, untuk jangka waktu yang panjang dan lebih lama, karena di Palembang saat ini sudah tumbuh menjadi kota yang sangat sibuk.

“Puluhan hotel berbintang tiga dan empat sudah memenuhi Palembang. Jadi, sangat dibutuhkan taksi seperti Blue Bird. Selama ini ada taksi di Palembang, tapi tidak seperti Blue Bird,” kata Eddy.

Namun, Eddy mengharapkan taksi Blue Bird yang ada di Palembang harus
memasukan icon budaya Palembang di taksinya. “Misalnya ada icon kain songket di badan mobilnya,” ujar Eddy.

Kehadiran taksi Blue Bird juga mendapat sambutan baik dari Sultan Palembang, Iskandar Mahmud Badaruddin. Sultan yang juga seorang pengusaha ini menilai, selama ini para tamu yang hadir ke Palembang selalu mengeluhkan soal minimnya moda transportasi taksi.

“Saya senang dengan kehadiran taksi Blue Bird ini. Para tamu di Palembang selalu mengeluhkan soal minimnya taksi di Palembang. Dengan adanya taksi Blue Bird ini, akan merasa nyaman,” terangnya.

Taksi Blue Bird di Palembang ini pada tahap awal akan beroperasi sebanyak 50 unit, nantinya pada pelaksanaan SEA Games XXVI akan bertambah hingga 100 unit. Tarif taksi Blue Bird yang berlaku di Palembang harganya lebih murah dibandingkan di Jakarta. Flag Fall (Tarif Buka Pintu) Rp 5.000, per kilometer Rp 2.500, waktu tunggu Rp20.000. Minimun payment Rp 20.000, dan cancelation fee Rp 5.000. Nomor pelayanan 24 jam Blue Bird di Palembang 0711-361111.




Sumber : Detik

Rabu, 19 Oktober 2011

20 Oktober Taksi Blue Bird Beroperasi


Bila tak ada aral melintang, taksi Blue Bird akan beroperasi di Palembang pada 20 Oktober 2011. Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra akan meluncurkannya secara resmi di lapangan parkir kantor wali kota.

Hal ini diungkapkan Head of Public Relations Blue Bird Group Teguh Wijayanto. “Tahap awal akan kami operasionalkan sebanyak 50 taksi untuk melayani masyarakat,” ujarnya, saat dibincangi di kantornya, Jalan Angkatan 45, Palembang, Selasa (18/10).

Palembang dipilih karena termasuk kota besar di Indonesia. Penduduknya padat dengan mobilitas yang tinggi.

Meski begitu, Teguh mengakui bukan pekerjaan mudah mengenalkan taksi kepada khalayak kota ini. “Masyarakat Palembang belum “taxi minded” atau mengunakan taksi untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka masih senang mengunakan angkutan pribadi seperti motor,dan bus kota,” ujarnya.

“Sementara baru 50 taksi. Tapi akan kami tambah lagi hingga 100 taksi. Kemungkinan akhir tahun ini,” kata Teguh.

Di tempat yang sama, Syafrijal, dari bagian Hubungan Masyarakat Serikat Pekerja Perusahaan Blue Bird Group mengatakan, secara umum taksi Blue Bird sama dengan taksi lain. Tarifnya sudah dibandrol jadi standar, sehingga tidak ada manipulasi harga.

“Untuk argo pertama kali dipatok Rp 5000 dan setiap satu kilometer pertama bertambah Rp 2.500 dan untuk seterusnya adalah kelipatannya,” dia menerangkan.

Yang mungkin membedakan, driver Blue Bird sebelum diterjunkan ke lapangan, diberi pelatihan selama tiga bulan. Syafrijal menambahkan, Blue Bird hadir bukan karena di Palembang digelar SEA Games, tapi kota ini merupakan kota metropolitan. Sehingga kebutuhan angkutan umumnya lebih banyak.

“Untuk Palembang idealnya angkutan taksi sebanyak 400 unit dan sekarang baru ada sekitar 150 unit. Jadi diharapkan dengan adanya Blue Bird ini bisa membantu kebutuhan di bidang angkutan umum,” kata Syafrijal.

Ia juga mengatakan pihaknya siap apabila diminta pemerintah membantu menyukseskan SEA Games yang bakal digelar 11 November.

“Untuk saat ini pemerintah belum ada koordinasi dengan kami. Tapi kalau memang diminta kami siap. Kami juga ada wacana bekerja sama dengan pihak hotel. Salah satunya Hotel Aryaduta,” uajr Syafrijal.



Taksi : Salah Satu Bagian Dari Omnibus Fisfic


Sebuah cerita dalam FISFIC 6.1 yang menyajikan teror yang familiar di seputar ketakutan masyarakat kota besar adalah TAKSI. TAKSI adalah salah satu dari keenam cerita fantasi yang lolos oleh penjurian FISFIC, dan diproduseri oleh Lifelike Production. TAKSI akan ditayangkan di Indonesia International Fantastic Film Festival (INAFFF) di Blitz Megaplex pada pertengahan November.

TAKSI adalah kisah thriller yang mengikuti pengalaman seorang wanita muda bernama Fina dalam perjalanannya pulang pada suatu malam. Karena terpaksa pulang sendirian, ia harus menumpangi sebuah taksi yang ditemuinya sebagai satu-satunya bentuk transportasi. Berbagai rintangan dihadapi Fina dalam usahanya mencari jalan pulang, yang dibuka dengan kesulitannya menemukan taksi terpercaya... yang kemudian diikuti serentetan kejadian yang berkembang bagai mimpi buruk seiring larutnya malam.


Naskah TAKSI ditulis oleh Nadia Yuliani, yang kemudian diterjemahkan menjadi bentuk film pendek dengan Arianjie AZ sebagai sutradara dan Titis Sapto Raharjo sebagai produser. TAKSI merupakan film pendek pertama yang diproduksi oleh Arianjie, Titis dan Nadia. TAKSI juga di-codirect oleh Ferry Arya Seto dan Audy Sutama, serta di-coproduseri oleh Christina Levina.
Tokoh utama Fina dalam TAKSI diperankan oleh aktris Shareefa Daanish, yang mewarnai ketegangan dalam film pendek ini bersama dengan peran-peran pendukung yakni Hendra Louis, Manahan Hutauruk dan Alex Loppies.

Sinematografi TAKSI dirancang oleh tim Dimas Wisnuwardono dan Shakti Siddarta, dengan didukung oleh efek khusus kamera dari Erich Silalahi. Musik dan sound design dalam TAKSI dirangkai oleh Aria Prayogi dan Fajar Yuskemal. Bersama dengan kru lainnya dalam TAKSI yang rata-rata usianya masih terbilang sangat muda, mereka membangun atmosfer teror dari sudut-sudut gelap ibukota dengan nuansa mencekam yang modern.

TAKSI akan diputar resmi ke publik beserta 5 film pendek peserta FISFiC lainnya pada tanggal 14 Oktober 2011 di Indonesia International Fantastic Film Festival 2011 dan rencananya akan dirilis dalam bentuk DVD oleh Jive Collection.


Taksi baru saja merilis tiga teaser poster. Ketiga poster ini berkonsep hitam putih.  Dan tentu sebagai teaser, ketiga poster berikut mengundang " tanda tanya" seperti apakah film ini nanti.







Sumber : http://www.boleh.com/


Baca lagi

Sopir Taksi Itu Kini Berubah Jadi Mumi


Seorang sopir taksi Alan Billis meninggal dunia pada Januari lalu akibat kanker paru-paru, dirinya pun memberikan tubuhnya ke para ilmuwan untuk dijadikan mumi.

Saat ini, ilmuwan di dunia harus berterima kasih pada Alan, karena pria ini membuat para ilmuwan menjalankan percobaan bagaimana cara membuat tubuh manusia dijadikan mumi. Ini layaknya seperti yang dilakukan para masyarakat di zaman sebelum masehi.

"Saya akan menjadi satu-satunya wanita yang memiliki suami berupa mumi," ujar istri Alan, Jan, seperti dikutip Daily Mirror, Selasa (18/10).

"Saya ingin melihatnya menjadi mumi, namun saya tidak ingin dirinya dibungkus oleh kain dan saya ingin melihat wajahnya. Sangat lucu, ketika saya menyentuh kulitnya, kulitnya memantul kembali. Dahulu Alan berkata, dirinya tidak ingin menjadi Tutankhamun, Alan akan menjadi Tutanalan. Cucu kami pun dapat menunjukkan mumi kakeknya kepada kawan-kawannya," tambahnya.

Tim peneliti yang dipimpin ahli forensik patologi, Profesor Peter Vanezis mengubah jasad Alan di Sheffield Medico Legal Centre.

Pertama-tama, organ tubuh Alan diambil dan jasadnya disterilkan. Kulitnya pun dioles dengan minyak dan lilin lebah. Setelah itu, jasad Alan pun dibungkus oleh kain seperti para Pharaoh di Mesir.

Mumi Alan pun akan tetap berada di Medico Legal Centre untuk diteliti dan peristiwa mumifikasi itu langsung diliput oleh stasiun televisi Channel 4.

"Alan pasti sangat senang bila dirinya menjadi pusat perhatian masyarakat. Bila dirinya bisa kembali ke dunia ini, dia pasti merasakan kejayaan. Alan sebelumnya mengatakan, dia ingin ditempatkan dalam sebuah kotak kaca di mueseum. Dia juga ingin tangannya digantikan dengan tangan mekanik, sehingga dia dapat melambaikan tangannya padaku," ujar Jan.ins



Kehadiran Blue Bird Bisa Menjadi Contoh Taksi Lainnya di Palembang


Kehadiran taksi Blue Bird yang cukup dikenal memiliki tarif sesuai argo nampaknya bakal meruntuhkan tarif borongan
taksi yang ada selama ini di Palembang.

"Saya dengar mereka akan beroperasi mulai 20 Oktober di Palembang dengan sedan Toyota Limo dengan trayek umum, kemana saja. Tidak ada mangkalnya. Boleh ke bandara. Menurut saya ini akan meruntuhkan tarif borongan yang biasa terjadi dengan taksi di Palembang selama ini. Tinggal lagi sesama operator taksi bersaing dengan rapi merebut hati penumpang," ungkap Riduan, salah seorang pemerhati taksi di Palembang.

Sebanyak 40-an unit taksi Blue Bird jenis Toyota Limo warna biru terparkir di pool Jl Angkatan 45 Lr Persatuan No 962 Palembang. Sedangkan 10 lainnya secara bergantian keluar ke jalan melakukan tes drive.

Setiap mobil yang masuk pool diperiksa dan dicatat argonya oleh petugas berseragam safari hitam.

Sebagian sopir berseragam biru dan beberapa lainnya terlihat baru memasukkan lamaran kerja.

Di pintu pagar pool tertera spanduk "Blue Bird Segera Hadir di Palembang" dan tulisan membuka lowongan untuk pengemudi.

Adapun syaratnya usia 23-50 tahun, tidak bertato, melampirkan fotokopi SIM dan KTP.

Pengemudi akan merasakan fasilitas mobil baru, komisi, bonus, radio, dan mess.

Beberapa operator taksi di Kota Palembang menyambut positif hadirnya Blue Bird yang nantinya akan memacu untuk meningkatkan pelayanan terhadap penumpang.

"Kita akan nambah izin trayek 10 unit lagi. Selama ini sudah ada 30. Dengan hadirnya Blue Bird ini kita berupaya meningkatkan pelayanan harus bagus. Apalagi Palembang sekarang ini sudah berbeda," ujar Ketua Koperasi Primkopau, pengelola taksi Primkopau, Lettu Kal Adriansyah.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Koperasi Kotas (Koperasi Taksi Sriwijaya), Tahrim, yang mengaku sangat menerima kehadiran taksi Blue Bird ini dan mengajak untuk sama-sama memajukan Kota Palembang.

"Kita sangat menerima. Bagus mereka pake sistem argo, kita akan turuti. Hanya saja selama ini terkendala kalau mau terra argo ke Disperindag, kita harus memanggil teknisi dari Jakarta. Kita akan belajar dengan Blue Bird. Apakah mereka sistem setoran atau apa. Hanya saja kita pernah sepakat dengan Dishub, tarif argo minimal Rp 20 ribu," ujar Tahrim.

Tahrim menyadari jelas dengan kehadiran puluhan armada taksi baru ini akan berdampak dengan penghasilan mereka paling tidak 1-2 bulan kedepan. Namun ia berharap ini akan menjadikan budaya anak-anak sekolah untuk terbiasa naik taksi nantinya.

Selain dua operator taksi ini, masih ada lagi taksi Balido. Sayangnya Ketua Koperasinya, Tulus Budiarso, tidak bisa dihubungi. Begitu juga masih ada taksi berpelat hitam yang akan merasakan dampak kehadiran Blue Bird ini.


Bisa Terra di Disperindag Sumsel

Kepala Bidang Transportasi Jalan dan Rel Dishub Kota Palembang, Agus Suprianto, berharap dengan kehadiran Blue Bird ini bisa menjadi contoh taksi lainnya di Palembang.

"Diharapkan akan membawa warna tersendiri yang brand image perusahaan yang bagus. Blue bird ini sifatnya tidak mangkal, tapi mobile. Selama ini susah kalau gak ke pangkalan taksi. Di Palembang belum membudaya taksi yang mobile dan ini bisa memberi contoh ke taksi yang lainnya. Artinya taksi yang selama ini tertidur bisa bangun. Optimalkan pelayanan. Untuk Blue Bird ini izin trayeknya ada 50 armada. Memang kita sudah bicarakan dengan operator taksi soal terra argo. Disperindag yang bisa melakukannya," ujar Agus.

Sementara Kabid Terra Disperindag Sumsel, Deva, membenarkan pihaknya bisa membantu melakukan terra terhadap argo taksi. Menurutnya barangkali belum mengajukan.

"Memang bisa sudah sejak lama. Tinggal operator taksi mengajukan permohonan ke metrologi Disperindag Sumsel kantor Disperindag yang lama Jl Kapten A Rivai depan kantor gubernur. Prosesnya cepat, setelah masuk permohonan, kita konfirmasikan. Untuk biaya kita ada ketentuan tabelnya sesuai Perda," terang Deva.



Sumber : SriwijayaPost

50 Taksi Blue Bird Tiba Di Palembang


Puluhan taksi baru berwarna biru terparkir rapi di halaman berpagar kawat keliling di Jl Angkatan 45, Lr Persatuan, No 962 Palembang, kemarin. Lokasi itu saat ini menjadi pool Blue Bird.Kemungkinan besar, taksi-taksi tersebut merupakan taksi Blue Bird yang dipersiapkan untuk menyambut pelaksanaan SEA Games XXVI. “Benar, armada kita memang sudah tiba. Saat ini baru dikit, 50 unit,” ungkap Teguh dari manajemen Blue Bird, kepada Sumatera Ekspres, kemarin.

    Ia tidak menegaskan berapa taksi yang nantinya akan beroperasional di Palembang. “Secara bertahap akan nambah, mas,” katanya. Teguh pun belum mengatakan secara pasti tanggal akan beroperasinya 50 unit taksi Blue Bird. “Pertengahan Oktober ini juga.”

      Dikatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan infrastruktur penunjang yang diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional seluruh armada. ”Kita juga akan mentraining para pengemudinya. Sekarang masih perekrutan,” cetus Teguh. Ia menegaskan, seluruh taksi Blue Bird nantinya akan dilengkapi argometer seperti armada mereka yang beroperasional di kota-kota besar lainnya.

     Sejak beberapa waktu lalu, manajemen Blue Bird memang membuka lowongan kepada yang berminat menjadi pengemudi taksi ternama ini. Pengumuman tersebut dipasang pada sekretariat sementara Blue Bird di Jl Angkatan 45 Lr Persatuan No 962. Tertulis jelas, calon pengemudi harus berusia 23-50 tahun dan tidak bertato.

    Informasi akan beroperasionalnya taksi Blue Bird ini sebelumnya diungkapkan Kadishub Palembang, Masripin Toyib melalui Kabid LLAJ dan Rel KA, Agus Supriyanto. Dari hasil pembicaraan awal, blue bird akan mengoperasionalkan 100 armada taksi untuk melayani transportasi warga Kota Pempek ini.

      “Tahap awal rencananya sekitar 50 unit,”ucap Agus, belum lama ini. Saat ini, izin prinsip operasional taksi Blue Bird sudah disetujui oleh Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT.
      Kadishubkominfo Sumsel Ir H Sarimuda MT menambahkan, Blue Bird akan menjadi taksi pertama di Palembang yang menggunakan argometer. "Mudah-mudahan, ke depan semua taksi seperti itu dan memang dimulai dari Blue Bird ini,"imbuhnya.

       Penambahan taksi ini jangan dilihat sebagai persaingan antar perusahaan angkutan umum. Sarimuda menegaskan, masuknya Blue Bird lebih kepada untuk memenuhi kebutuhan  angkutan umum Palembang sebagai sebuah kota besar yang semakin maju. Seiring SEA Games XXVI, memang diperlukan angkutan umum yang banyak dan bagus dari sisi pelayanan.




Sumber : SumateraEkspres


Kamis, 06 Oktober 2011

Tarif Taksi Jakarta Belum Naik


Jakarta - Pelanggan taksi untuk sementara masih bisa sedikit lega. Di tengah-tengah kenaikan tarif angkutan umum, tarif taksi belum naik. Ongkos buka pintu pertama masih dipatok Rp 4 ribu. 

Demikian pantauan detikcom terhadap taksi Blue Bird, Putra dan Dian Taksi, Kamis (6/10/2005). Sopir taksi Blue Bird, sopir Dian Taksi dan Putra mengaku belum mendengar perusahaannya akan menaikkan tarif. Daud, sopir Blue Bird menyatakan, perusahaannya belum memberikan pengumuman apa-apa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Tarif buka pintu penguasa taksi di Jakarta itu tetap Rp 4 ribu. Daud khawatir jika tarif taksi dinaikkan jumlah penumpangnya justru turun. "Kalau naik tarif, saya khawatir penumpang menurun. Tapi mau gimana lagi? Sampai sekarang sih belum ada pengumuman," kata Daud. Sopir Blue Bird itu mengaku kenaikan harga BBM tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatannya. Pendapatan masih sama yakni rata-rata Rp 350 ribu per hari. Pendapatan Daud sedikit turun justru akibat awal puasa yakni hanya Rp 290 ribu. 

Menjadi sopir Blue Bird, Daud tidak mengeluarkan biaya lagi untuk membeli bensin. Setiap harinya dia sudah dijatah 10 tangki bensin oleh Blue Bird. Blue Bird memberlakukan sistem komisi sebagai gaji sopirnya. Per hari, setiap sopir ditarget menyetor Rp 425 ribu. Dengan setoran sejumlah itu sopir mendapatkan komisi Rp 72 ribu. Kalau hanya mampu setor Rp 320 ribu komisinya Rp 50 ribu. Kalau setoran Rp 200 ribu ke bawah komisinya Rp 18 ribu. 

Tarif tak naik juga diberlakukan Dian Taksi. Taksi berwarna putih ini masih membandrol Rp 4 ribu untuk tarif buka pintu. Beda dengan Blue Bird, sopir Dian Taksi, Suwarno, mengeluhkan pendapatannya akibat kenaikan harga BBM. Pasalnya Suwarno harus membeli bensin sendiri. Setelah kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2005 lalu, Suwarno harus merogoh Rp 180-200 ribu per hari untuk isi bensin. 

Padahal sebelumnya ia hanya mengeluarkan Rp 90-100 ribu untuk bensin sehari. Per hari, Suwarno harus setor ke perusahaan Dian Taksi Rp 190 ribu. Rata-rata pendapatan sehari Suwarno yang bekerja dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dini hari, Rp 350 ribu. Sebelum kenaikan harga BBM, Suwarno bisa membawa pulang sekitar Rp 60 ribu untuk kerja kerasnya. Namun dengan naiknya harga BBM, sopir Dian itu sering tekor Rp 40 ribu. Bila tak bisa membayar setoran Rp 190 ribu, maka kekurangan setoran dihitung utang. 

Jika Blue Bird dan Dian kemungkinan akan menaikkan tarif, sopir Taksi Putra justru memastikan tidak akan menaikkan tarif. Sopir Putra tetap mematok Rp 4 ribu untuk buka pintu meskipun tarif taksi lainnya nanti akan naik. Sopir Putra mengaku mendengar ada perusahaan taksi yang telah mengusulkan kenaikan tarif menjadi Rp 7 ribu. Dia memprediksi kemungkinan usulan itu akan dipenuhi hanya Rp 5-6 ribu. "Nah nanti kalau tarif naik, kita tidak akan ikut naik," tanda sopir Putra. (Umi Kalsum/iy)



Sumber : Detik

Taksi Listrik Pertama Di Mexico City


Untuk mengurangi polusi yang sudah semakin mengkhawatirkan di Mexico City, pemerintah kota menggunakan armada mobil listrik untuk angkutan taksi.

Nissan LEAF pun dipilih pemerintah Mexico City untuk menjadi taksi listrik pertama di kota Amerika Latin itu. Pengoperasian armada taksi Nissan Leaf listrik untuk menekan polusi di kota dengan jumlah penduduk mencapai 20 juta itu.

Pihak operasional taksi telah menyediakan stasiun pengisian di pusat kota yang memanfaatkan energi surya. Stasiun pengisian tersebut bisa mengisi ulang baterai dalam 30 menit.

Nissan sudah menyediakan 100 unit taksi Nissan Leaf untuk gelombang pertama. Setidaknya mobil tersebut diklaim bisa mengurangi emisi karbon dioksida sebesar lima ton per hari seperti dilansir foxnews, Senin (3/10/2011).

Presiden Nissan Meksiko Jesus Munoz mengatakan jumlah taksi Nissan Leaf bakal bertambah seiring dengan program untuk menekan polusi udara di pusat kota. Meksiko akan menjadi negara pertama di Amerika Latin dan pertama di dunia yang menjalankan program tersebut.

"Kami telah mengirim tiga kendaraan pertama dari program ini dari 100 mobil sebagai projek percontohan. Ini akan menjadi fase berikutnya di mana kami akan memberikan 500 unit sehingga dijadikan taksi di kota Mexico. Yang paling penting bahwa rencana ini menjadi menjadi negara pertama di Amerika Latin dan pertama di dunia yang menggunakan Nissan Leaf," ucapnya.



Sumber : Detik

Selasa, 04 Oktober 2011

Belajar Berantas Korupsi dari Sopir Taksi


Obrolan sopir taksi, sebagaimana warga biasa umumnya sering diabaikan. Mereka bukan dosen, bukan doktor, apalagi profesor yang kata-katanya berisi, bernas dan penuh ilmu. Obrolan sopir taksi dengan ratusan penumpangnya setiap hari hanyalah "ocehan" ringan khas warga biasa. Tetapi siapa sangka, seorang Kafi Kurnia, konsultan dan kolomnis, banyak menggali pengalaman hidup dari sopir taksi termasuk pendapat mereka bagaimana seharusnya pemerintah menangani para koruptor.

Di media sosial Kompasiana Kafi Kurnia yang dalam setiap presentasinya menggunakan gaya dan bertutur cara Betawi berterus-terang, ia sempat membeli sebuah buku kecil yang berjudul "Taxi Driver Wisdom" saat berada di New York menjelang krisis ekonomi 1998. Buku kecil itu menurutnya berisiuneg-uneg para supir taksi di New York yang dikumpulkan Risa Mickenberg.

"Lucu, menggelitik dan kalau direnungkan terasa kebenaran yang polos terkadang nyelekit. Barangkali saja Tuhan menakdirkan sopir taksi memiliki pemikiran yang sangat berbeda, yang membuat mereka bijaksana dengan cara yang sangat unik. Terkadang kita suka bertemu dengan sopir taksi  yang bawel dan bicara ngalor ngidul nggak keruan. Sering terasa tidak nyaman. Namun setelah membaca 'Taxi Driver Wisdom', saya jadi lebih memberikan perhatian," tulis Kafi.

Kafi mengungkapkan pertemuannya dengan seorang sopir taksi bernama Koeswanto, saat perjalanan dari hotel menuju Bandara di Surabaya, beberapa waktu lalu. Dalam perjalanan ke Bandara, sekelompok anak muda memadati bagian jalan mengakibatkan kemacetan. Sopir taksi lalu menggerutu sampai kemudian pada kisah yang menurut Kafi menarik.

Diceritakan, salah satu tetangga sopir taksi itu anaknya masuk rumah sakit karena demam berdarah. Tidak ada biaya sehingga anak tetangga sopir taksi itu tidak bisa ditebus. "Mulanya saya tersenyum saja. Ini cerita biasa di Republik ini. Kisahnya banyak kita temukan dikoran setiap hari. Dan sayapun bisa menebak kelanjutan cerita, pasti tetangganya akan menjadi maling dan nyolong sesuatu," tulis Kafi.

Dugaan Kafi benar, tetangga sopir taksi itu lalu nyolong dan menjadi maling, membawa kabur motor salah satu tokoh terpandang di kampung. Sial, ia tertangkap basah oleh massa dan sang tetangga itu dihajar sampai babak belur. Ironisnya, kata Kafi mengutip cerita sopir taksi, sang tetangga harus masuk rumah sakit dan harus dipenjara, sementara anaknya  tidak tertebus. Akhirnya, terpaksa para tetangga urunan dan menebus sang anak agar bisa keluar dari rumah sakit.

Secara menarik, tulis Kafi lagi, sopir taksi itu mengurai cerita tadi. Katanya, orang kecil seringkali dicap sebagai tidak berpendidikan, tidak tahu hukum dan seringkali main hakim sendiri. Orang kecil di kampung seringkali frustasi karena mereka merasa jarang sekali mendapat perlindungan hukum. Kafi menceritakan, sopir taksi itu bertanya kapan terakhir kali ia melihat polisi membantu orang biasa menyeberang jalan. "Saya jadi tersenyum mendengarnya," aku Kafi.

Lalu sopir taksi itu mencontohkan bagaimana bedanya orang penting kalau berpergian. Mobil orang penting cuma satu, tetapi yang mengawal bisa selusin dan galaknya bukan main. Semua mulut jalan ditutup. Akibatnya bikin macet dimana-mana.

"Pak Koes tertawa terkekeh-kekeh. Ia bilang kenapa sih para orang penting itu selalu terburu-buru? Kenapa mereka nggak bisa pelan sedikit dan ikut bersama rakyat menikmati kemacetan kota? Secara sinis pak Koes mengatakan bahwa mungkin itulah sebabnya jalanan tetap macet karena orang penting tidak pernah merasakan macet dan tidak pernah tahu masalah macet. Inilah pencerahan pak Koes yang membuat saya terpingkal-pingkal. Iseng saya tanya apakah pak Koes mau jadi Presiden biar dikawal kemana-mana? Kini gantian Pak Koes yang tertawa. Ia tidak menjawab," papar Kafi.

Pak Koes, kata Kafi, melanjutkan. Ia bercerita bahwa seringkali maling digebuki ramai-ramai, bukan karena main hakim sendiri, tetapi masyarakat seringkali merasa perlu bahwa maling itu diberi pelajaran agar kapok tidak lagi mau mencuri dimasa depan, serta menjadi peringatan agar maling-maling lainnya tidak berani mencuri di kampung mereka. Sopir taksi itu lalu menggugat situasi korupsi yang sekarang beredar. Ia secara kritis mengatakan bahwa zaman sekarang yang korupsi semakin banyak. "Lalu saya ceritakan bahwa sekarang Indonesia sedang gencar memberantas korupsi, makanya ada KPK segala," kata Kafi.

Di luar dugaan, lanjut Kafi, sopir taksi yang dipanggilnya Pak Koes itu tidak setuju dengan pendapatnya. Katanya, koruptor harus dibikin kapok persis maling motor tadi, kalau perlu digebukin rame-rame dan dihukum mati. "Saya terkesima. Barangkali Pak Koes benar adanya. Sistim hukuman para koruptor di Republik ini terlalu ringan dan tidak membuat jera para pelakunya," tulis Kafi.

Apa kiat dan pendapat sopir taksi mengenai bagaimana seharusnya pemerintah Indonesia menangani para koruptor yang tidak pernah tahu malu dan tak pernah jera ini? Ternyata sopir taksi sebagai warga biasa ini punya pendapat yang masuk akal, bahkan brilian, setidak-tidaknya demikianlah menurut penilaian Kafi Kurnia.



Sumber : Kompas


Game Online

Taxi Truck

Play free Games - a game from Driving | Racing Games