Taksi di Tokyo ( Jepang )
Di Jepang banyak perusahaan taksi dengan berbagai warna mobilnya. Baik
warna hitam atau hijau atau warna lain semua harganya sama. Jadi naik
taksi dengan tipe mobil bagus juga sama. Harga sewaktu naik pertama
adalah 710 yen. Harga ini untuk 2 km pertama. Kemudian
setelah 2 km, berangsur angsur harga akan naik sesuai dengan yang
tertunjuk di argometer. Pertambahan harga setiap 274m sebesar 80 yen,
atau gampangnya setiap 1 km tambah sekitar 300 yen. Akan tetapi jika
keadaan jalan macet, maka argometer tidak hanya menghitung jarak yang
ditempuh tetapi menghitung waktu. Dalam keadaan diam harga akan naik 80
yen setiap 2 menit. Jadi jangan heran kalau mobil diam tapi harga naik.
Suatu service lagi, beberapa taksi sudah bisa menerima pembayaran
dengan kartu kredit ( kartu kredit ). Jenis taksi ini biasanya di atap
mobil ada tulisan : “Credit Card”. Di jaman internet atau jaman teknik
komunikasi nir kabel sekarang ini maka pembayaran dengan kartu sangat
mungkin. Bersamaan dengan teknologi ini, maka hampir semua taksi
dilengkapi dengan “Navigation TV”, atau alat penunjuk jalan. Dengan
sistim navigasi yang ada ini maka penumpang juga akan tenang, serta
sopir juga jadi tahu kemana harus lewat. Sistem navigasi selalu
mengambil route atau jalan terdekat. Jadi tidak ada sama sekali maksud
untuk “memutar-mutar” penumpang sehingga menjadi mahal ongkos
taksinya. Kalaupun tidak ada alat sistem navigasi, janganlah kawatir
biasanya sopir taksi sudah hafal daerah sekitar dan selalu bawa map atau
peta.
Tidak pernah menolak dan tarif malam hari
Sopir taksi di Jepang tidak pernah menolak penumpang. Tujuan yang
dekatpun dia mau antar, artinya ongkos tidak lebih dari 710 yen pun dia
mau. Perlu diingat untuk malam hari, yaitu di atas jam 11 malam maka
dikenakan tarif larut malam yaitu naik 30% dari harga siang hari.
Perhitungan ini sudah otomatis dimasukan dalam alat ukur argometer.
Sopir taksi sangat menghargai penumpang dan sopan. Semua sopor taksi
menggunakan sarung tangan berwarna putih serta mengenakan topi. Selain
itu baju yang dipakaipun baju sragam. Tidak hanya pria, kadang kita
temui juga sopir taksi wanita.
Tips sebaiknya naik taksi
Taksi memang kendaraan “penyelamat” jika daerah yang kita tuju tidak ada
kendaraan umum seperti bis atau kereta. Kalau pergi sendirian maka
cari pilihan naik bis atau kereta. Akan tetapi jika anda pergi bertiga
atau berempat kadang akan lebih hemat uang atau waktu jika naik taksi.
Misalnya ke suatu tujuan tertentu dengan naik bis tiap orang membayar
200 yen. Harus nunggu jadwal bis dan tidak bisa berhenti di tempat
tujuan. Di saat ini jika pergi bertiga/empat naik taksi lebih bagus.
Selain bisa lebih murah juga lebih cepat sampai ke tempat tujuan.
Akhirnya memang pilihan kita mau naik apa musti dilihat : mau kemana dan
berapa orang. Dari berapa orang itu dilihat ada anak2 atau orang tua
tidak. Kalau naik taksi dan naik bis/kereta tidak jauh berbeda maka
taksi bisa merupakan pilihan yang tepat.
Catatan khusus taksi di Jepang
Kalau anda mau naik taksi di Jepang harus hati2, bukan berarti banyak
penjahat atau copet. Akan tetapi hati2 terhadap pintu masuk taksi. Kalau
ada penumpang mau naik taksi, pintu belakang taksi akan terbuka secara
otomatis, jadi jangan berdiri terlalu dekat dengan pintu belakang bisa2
nanti kena pintu yang terbuka. Setelah naik taksipun, jangan repot2
menutup pintu belakang karean sopir seandainya sudah tahu arah kemana
pergi akan menutup pintu belakang itu. Kalau anda pergi berempat dan
ada yang baik didepan, maka pintu harus dibuka dan ditutup sendiri. Yang
duduk di depan harus menggunakan seat-belt ( sabuk pengaman ).
Di Jepang tidak ada istilah “sistem borongan” atau tanpa argometer.
Kalau semua sopir taksi sadar bener bahwa pekerjaan mereka adalah
“penyelamat” atau menolong orang yang mungkin saja tergesa2 karena
sesuatu hal, maka sebetulnya tidak akan pernah menolak. Memang jiwa
pelayanan sangat harus dipunyai.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar