Selasa, 31 Juli 2012

Supir Taksi Lokal Ramai-Ramai Pindah Kerja ke Blue Bird

Nama besar dan intensif serta tunjangan yang 'lumayan' membuat supir taksi dari armada taksi lokal bermigrasi ke perusahaan taksi raksasa Jakarta itu

Terkait adanya isu migrasi besar-besaran para supir taksi perusahaan taksi lokal ke Blue Bird yang akan beroperasi di Pekanbaru, Kepala Cabang Pusaka Prima Transport, Sayang suprayogi Selasa (31/7) mengakuinya. Namun demikian, semua tetap harus dan wajib menjalani semua test.

Namun Kacab anak perusahaan Blue Bird yang menangani operasional awal armada taksi Blue Bird di Pekanbaru ini bungkam ketika ditanya jumlah pasti supir yang bermigrasi ke perusahaannya. Yang pasti menurutnya, selain supir taksi armada lokal, juga ada supir perusahaan kargo, supir pribadi dan lainnya.

"Semua wajib melalui test. Namun yang memiliki pengalaman terutama pengalaman sebagai supir taksi memiliki nilai lebih. Hingga kini sudah ada 100-an pelamar yang didominasi oleh supir," terangnya.

Menurutnya, selain tidak buta warna dan rabun serta bebas penyakit berat, supir harus tidak memiliki tato dan tindik. Untuk itu salah satu testnya adalah medical test dan fisic test. Supir laki-laki akan diperiksa seluruh tubuhnya untuk mengeteksi tidak adanya tato dan tindik.

Disinggung supir yang lolos, Yogi mengatakan bahwa sejauh ini sudah ada 30 persen pelamar yang sudah lolos secara administratif dan akan menjalani test lanjutan. Setelah semua test lulus, maka calon driver taksi blue bird akan dilakukan training mengenai pelayanan kepada penumpang.



Sumber : Riauterkini

Persaingan Ketat, Ribuan Sopir Taksi Mogok Beroperasi



Sekitar 2.000 unit taksi yang beroperasi di Kota Batam Kepulauan Riau mogok dan sopirnya berunjuk rasa di halaman Kantor Wali Kota Batam, Selasa.

Mobil taksi parkir sepanjang sekitar tujuh km jalan di sekitar Kantor Wali Kota. Jalanan diblokir, sehingga tidak satu pun kendaraan selain taksi bisa masuk.

Koordinator taksi Batam Centre, Bujang Piliang dalam orasinya mengatakan para sopir menuntut pemerintah kota menutup izin operator Blue Bird. "Dua saja tuntutan kami, tutup izin blue bird dan turunkan Zulhendri dari Kepala Dinas Perhubungan," kata dia.

Jika tuntutannya tidak dipenuhi, maka para supir taksi mengancam tidak akan membubarkan diri dan tetap mogok.

Koordinator taksi Bandara Hang Nadim Afrizal mengatakan tidak ada satu pun taksi yang beroperasi. Ia menagih janji Wakil Wali Kota yang pernah berjanji tidak akan menambah kuota taksi di Batam. "Dulu kita yang bersusah payah mengoperasikan taksi saat jalan di Batam banyak tanah. Setelah maju, kami digusur," kata dia.

Menurut dia, lebih baik meremajakan taksi yang ada ketimbang memasukan operator baru. Sekretaris Forum Komunikasi Pengemudi Taksi Pelabuhan Barelang, Satria menduga ada permainan antara Wali Kota dengan operator taksi lain.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto mengatakan pada dasarnya sepakat dengan tuntutan pengemudi taksi. "Kalau memang ada kekurangan taksi di Batam, kenapa tidak memenuhi dari dalam, jangan dari luar," kata dia saat menemui pengunjuk rasa.

Ia mengatakan hal yang perlu dilaksanakan segera adalah menunda perizinan Blue Bird atau mencabut izin. "Kami memahami keinginan dan mendukung 100 persen," kata Kapolresta.

Sementara itu, kendaraan para pengemudi taksi memenuhi ruas halaman Masjid Raya Batam Centre, Bank Indonesia, DPRD Kota Batam, Dataran Engku Putri dan Kejaksaan Negeri.


Sumber : Republika

50 Taksi Blue Bird Tiba di Batam

Sebanyak 50 unit taksi Blue Bird tiba di pelabuhan Batuampar, Selaa (24/7). Taksi ini akan segera beroperasi di Batam.
F. Dalil Harahap/Batam Pos

Perusahaan angkutan umum terkemuka dari Jakarta, Blue Bird, menunjukkan komitmennya untuk memajukan transportasi umum di Batam. 50 unit taksi baru yang akan dioperasikan telah tiba di Kota Batam pada tgl 24 Juli.

Pantauan Batam Pos di pelabuhan Batuampar, ke-50 unit taksi Blue Bird baru saja diturunkan dari kapal. “Burung Biru” itu dijejer di depan kantor PT Persero Batam.

Taksi-taksi itu jenisnya Toyota Limo keluaran 2012. Warnanya biru dengan tulisan dan logo Blue Bird di samping pintu taksi dan kaca film depan. Perangkat taksi itu lengkap, termasuk argo meter di dalamnya.

“Hari ini kami menurunkan 50 unit taksi dari Blue Bird, dan semua akan diamankan di parkiran PT Persero,” ucap Yogo, staf dari PT Agung Raya, yang membawa taksi Blue Bird ke Batam, Selasa (24/7).

Menurut Yogo, ia hanya mengantar taksi-taksi itu. “Semuanya 500 unit, namun tahap awal baru 50 unit. Tugas kam hanya mengantar ke pelabuhan, sesuai dengan permintaan dari Blue Bird-nya,” kata Yogo.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Zulhendri, mengatakan kalau Blue Bird memang sudah memiliki izin operasional.

“Dalam lima tahun Blue Bird harus memiliki 200-300 armada. Jika terpenuhi, maka bisa ditambah kuotanya sesuai kemampuan Blue Bird. Tapi kalau tak sanggup, akan diserahkan ke pihak lain,” kata Zulhendri, Selasa (24/7).

Sebelumnya pihak Blue Bird telah berkomitmen untuk menyediakan 500 unit taksi baru untuk operasional di Batam.

Sebenarnya, kata Zulhendri, pertaksian di Batam ini terbuka untuk siapa saja yang punya badan hukum. Bukan hanya Blue Bird atau taksi lain yang sudah beroperasi selama ini, terbuka juga untuk perusahaan lainnya.

“Karena kita masih butuh 701 unit taksi baru lagi,” katanya.

Zulhendri mengatakan hingga tahun 2013 berdasarkan kajian, Batam membutuhkan sekitar 3 ribu unit taksi berargo untuk melayani masyarakat. Tapi yang ada sampai saat ini hanya 2.299 unit dari berbagai operator taksi.

Ia juga mengatakan mulai saat ini taksi Blue Bird sudah bisa beroperasi di jalan raya karena sudah ada 50 unit taksi mereka yang masuk.

Terkait tarif, Zulhendri mengaku tetap mengacu pada peraturan Wali Kota yakni tarif atas Rp6000 dan tarif bawah Rp5000 setiap buka pintu taksi.

Tarif atas ini diberlakukan jika operator punya pelayanan lebih berupa penggunaan AC, adanya pelayanan purna, keamanan dan kenyamanan masyarakat juga terjaga.
 
 
Sumber : Batampos

Kadishub Batam : Blue Bird Sudah Sangat Matang Dalam Pengelolaan Taksi


Kehadiran Blue Bird di Kota Batam ternyata didukung penuh oleh Kepala Dinas Perhubungan Zulhendri. Ia berharap dengan kehadiran Blue Bird di Batam pengelola taksi lainnya bisa berbenah dan bersaing untuk lebih baik. Blue Bird Sendiri diakui di Indonesia karena sudah memenuhi standar nasional bahkan internasional pengoperasian taksi.

Ia mengatakan Blue Bird sudah sangat matang dalam pengelolaan taksi. Dikatakan memenuhi standar nasional dan internasional, karena Blue Bird tertib administrasi dan managemen, memiliki pool, memiliki bengkel sendiri, ada asuransi tenaga kerjanya, dan sebagainya.

Sedangkan  standar operasional lainnya yang dimiliki Blue Bird adalah tidak berjadwal, tidak ngetem di tengah jalan, memakai argo riel, bersifat door to door atau tidak menaikkan dan menurunkan penumpang di tengah jalan, memiliki sistem komunikasi yang lengkap, memiliki call center dan ketentuan lainnya.

Berbeda dengan sejumlah pengelola taksi di Batam, menurut Zulhendri banyak pengelola taksi di Batam yang tidak memiliki ketentuan tersebut. “Banyak yang tidak pakai argo, bahkan jika perhatikan banyak juga taksi yang mengambil penumpang di tengah jalan, maka kita harapkan dengan kehadiran Blue Bird ini, teman-teman pengelola taksi lainnya bisa berbenah,”katanya.

Sementara itu dalam beroperasi, armada yang digunakan harus memiliki standar fisik di antaranya harus memiliki mahkota taksi, harus memiliki cat berwarna menandakan identitas taksi, lambang koperasi di sebelah kiri dan kanan pintu depan, memiliki nomor taksi di dekat pintu, dan sopirnya harus berseragam.

Yang paling penting adalah semua sopir Blue Bird memiliki Kartu Identitas Pengemudi yang diletakkan di dasboard bagian depan. “Seharusnya semua sopir harus memiliki kartu identitas ini. Selain itu nomor armada merupakan suatu keharusan. Ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada penumpang. Di mana jika terjadi tindakan kriminal di dalam taksi, penumpangnya bisa langsung mengenal sopirnya, atau nomor taksinya,”kata Zulhendri.

Zulhendri mengatakan semua syarat-syarat tersebut sudah dimiliki Blue Bird, jadi tidak ada alasan baginya untuk tidak memberikan izin operasi terhadap taksi tersebut. Menurutnya ini juga sangat penting demi kenyamanan para penumpang yang ada di Batam terlebih Batam merupakan daerah Pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan manca negara, sehingga transportasi itu menjadi hal yang sangat penting.

“Saya yakin teman-teman pengelola taksi lainnya yang belum memenuhi semua standarisasi, dengan kehadiran Blue Bird akan membuat taksinya mampu bersaing denganBlue Bird. Makanya saya sangat mendukung Blue Bird di Batam,” kata Zulhendri. 


Sumber : Riaupos

Kamis, 26 Juli 2012

Dishub Kota Batam Cabut Izin 6 Operator Taksi


Dinas Perhubungan Kota Batam, Kepulauan Riau, selama tahun 2012 ini, telah mencabut izin enam operator taksi karena tidak memiliki kantor dan manajemen jelas.

"Mereka terpaksa kami cabut izinnya karena tidak memiliki manajemen dan kantor yang jelas sesuai dengan ketentuan," kata Kepala Dinas perhubungan (Dishub) Batam Zulhendri di Batam, Rabu (25/7).

Pencabutan izin tersbeut, kata Zukhendri, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Raya dengan Kendaraan Umum.

Selain itu, pencabutan izin dilakukan juga karena para supir taksi tersebut tidak memiliki kartu identitas pengemudi (KIP), yang disyaratkan bagi setiap perusahaan taksi.

Zulhendri mengatakan, penetapan kebutuhan kendaraan angkutan umum nontrayek, khususnya taksi, juga sudah tercantum dalam Surat Keputusan Wali Kota Batam No.220/2011.

"Untuk mendapatkan KIP harus bergabung menjadi anggota dulu. Syarat lainnya juga harus ada surat rekomendasi dari perusahaan. Tetapi yang enam itu (armada taksi, red) sudah tidak ada lagi manajemennya," kata dia.

Ia mengatakan, sebelum enam operator taksi tersebut dicabut, di Batam ada 26 operator taksi. Sebanyak 20 operator sisanya, saat ini memenuhi ketentuan pemerintah.

Zulhendri mengatakan, berdasarkan survei kebutuhan taksi di Batam mencapai 3.000 unit. Sedangkan saat ini yang ada baru sekitar 2.300 unit yang dikelola 20 operator.

Dalam waktu dekat, kata dia, akan diisi taksi Blue Bird yang semua izinnya sudah dikeluarkan Pemerintah Kota Batam.

"Untuk tahap awal akan ada 300 taksi yang beroperasi secara bertahap. Semua izin sudah keluar, tinggal menunggu armadanya saja," kata dia.

Ia mengatakan, awalnya ada lima perusahaan taksi yang ingin masuk ke Batam, namun setelah diseleksi hanya Blue Bird yang memenuhi syarat yang ditentukan Pemerintah Kota Batam.


Sumber : MetroNews

Senin, 23 Juli 2012

Hyundai Segera perkenalkan 2 varian baru di Solo


Hyundai mobil segera meluncurkan dua varian baru untuk sedan dengan nama Excel III Taxi dan MPV premiun Starex Mover yang akan dipasarkan di wilayah Soloraya setelah Lebaran, dari sebelumnya telah diperkenalkan di Jakarta.

Branch Manager Hyundai Solo, Hendro W Suryono mengatakan kehadiran varian baru taksi bakal kian memperkuat pangsa pasar Hyundai di kelas niaga taksi. Sebelumnya di kelas yang sama, Hyundai memiliki Excel I dan Excel II.

Kini hadir Excel III yang diyakini akan menjadi pilihan pengusaha taksi karena sudah dilengkapi fasilitasdarui sebelumnya. Excel III dibandrol dengan harga Rp150 juta per uit off the road.

“Secara nasional inden Excel III sudah mencapai 500 unit pesanan dari unit perusahaan taksi terkemuka,” ujarnya.

Di Solo, pihaknya pun mulai mempertimbangkan untuk menjajaki kerja sama dengan pengusaha pengelola taksi lokal. Bahkan sebelumnya, Hyundai telah bekerja sama dengan sejumlah pengusaha taksi untuk menjual varian terdahulunya, Excel I dan Excel II.

Sementara itu, MPV Starex Mover yang menggunakan mesin disel diproduksi , disiapkan untuk konsumen yang membutuhkan mobil kelas MPV kelas atas.

Mobil ini juga cocok digunakan untuk pelaku bisnis travel dan rental. Starex Mover ditawarkan dengan harga Rp300 juta on the road. “MPV ini kami yakin akan punya pangsa pasar tersendiri karena harganya terjangkau, tapi fasilitas sekelas MPV premiun,” tuturnya.

Pada bagian lain, untuk memberikan fasilitas pada pelanggan menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2012, Hyundai membuka program Clinic Service pada 23-28 Juli hari Senin-Sabtu.

Kepala Bengkel Hyundai Solo, Agus Jayanto, menjelaskan Clinic Service ditujukan bagi pengguna Hyundai yang menginginkan general check up dan konsultasi secara gratis. Pihaknya telah menyiapkan tambahan seorang teknisi senior dari kantor pusat dan seorang konsultan.

“Pengguna Hyundai tahun berapa pun bisa mendapatkan layanan ini gratis. Ini untuk memastikan bahwa kendaraan mereka dalam kondisi siap untuk dipakai mudik. Jangan sampai mobil tidak dalam kondisi fit saat dibawa pulang kampung,” tuturnya.


Sumber : Bisnis

Pendatang di Pekanbaru Keluhkan Taksi Tanpa Argo


Pendatang mengeluhkan keberadaan sejumlah operator taksi di Kota Pekanbaru, Riau, tanpa mengunakan argo. Akibatnya, tarif yang berlaku hanya kesepakatan yang dinilai mahal dibandingkan dengan moda transportasi sejenis di Jakarta.

"Saya harus membayar ongkos taksi Rp 120.000 dari Umbansari, Kecamatan Rumbai, menuju Pasar Cik Puan di Jalan Tuangku Tambusai," kata Iwan (35) warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditemui di Pekanbaru, Sabtu (21/7/2012).

Iwan menyebutkan, ketika memberhentikan taksi di Umbansari yang kebetulan lewat tanpa penumpang, langsung minta untuk mengantarkan ke Pasar Cik Puan. Setelah tiba di lokasi tujuan, sopir meminta Rp 120.000.

Padahal, ketika baru naik taksi itu sopir menyebutkan tidak perlu mengunakan argo, dengan kesepakatan cukup membayar Rp 70.000 seperti dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, ke tempat lainnya.

Namun ketika sampai pada tujuan, katanya, sopir taksi enggan menerima Rp70.000 dan malahan meminta Rp 140.000 dengan alasan jaraknya dua kali lipat dari bila dibandingan dari bandara. Akhirnya pengurus salah satu cabang olahraga di DKI Jakarta itu memberikan sebesar Rp 120.000.

Masalah serupa juga disampaikan Rudi (38) penduduk Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, yang terpaksa membayar taksi di Pekanbaru sebesar Rp100.000, padahal hanya melayani rute jalan Ahmad Yani menuju Pelabuhan Sungai Duku.

Rudi tidak mau ribut menyangkut tarif taksi. Namun ia menyarankan sebaiknya operator menyediakan argo, agar tidak memberatkan penumpang.
   
Gubernur Riau, Rusli Zainal, menyatakan kecewa karena banyak tamu yang melaporkan tentang pelayanan taksi di Pekanbaru, yang tidak mengunakan argo sebagai petunjuk pembayaran.

Gubernur mengatakan bahwa pada Kualifikasi Piala Asia (AFC) U-22 banyak peserta yang kecewa, karena sopir taksi tidak mau memasang argo ketika membawa penumpang.

Menurut Rusli hal itu tentu menjadikan perhatian serius bahwa masalah transportasi terutama taksi harus mengunakan argo. "PON harus sukses. Tentu salah satunya bidang tranportasi bagi offisial atau tamu. Jika taksi tidak punya argo tentu tamu kecewa," katanya.


Sumber : Kompas

Jumat, 20 Juli 2012

Taksi Blue Bird Ditunggu di Pekanbaru


Jelang PON yang akan datang, Dishub tidak main-main dalam menertibkan taksi argo di Pekanbaru sebagai tuan rumah. Bahkan rencana kedatangan taksi Blue Bird yang pelayanannya menjadi primadona di beberapa kota besar memastikan diri akan masuk dan beroperasi di Pekanbaru, karena itu Dishub mengimbau agar semua taksi menggunakan argo.

"Kita tak ingin ada demo, karena selama ini kita sudah meminta pemilik taksi ini menerapkan sistem argo. Namun, nyatanya mereka masih menggunakan sistem nego kepada penumpangnya. Kita lihat saja di bandara itu, selain Riau Taksi, hampir seluruh taksi lainnya tidak mengunakan sistem argo," ungkap Kepala Dishub Kota Pekanbaru, Syafrudin Sayuti ketika dikonfirmasi di Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu (4/7).

Selama ini menurut Sayuti, pihaknya telah menginformasikan kepada pemilik taksi yang ada di Kota Pekanbaru, agar menggunakan sistem argo. Namun, hingga saat ini pihak taksi belum mengindahkan imbauan tersebut. Jika memang Pemko mencari tambahan armada yang nyaman, maka taksi yang ada tidak perlu marah atau kecewa, apalagi berdemo.

Diterangkannya lebih lanjut, kondisi taksi di Pekanbaru hingga saat ini, diketahui lebih dari 50 persen tidak menggunakan argo dengan total lebih dari 500 unit.

Walikota Minta Taksi Blue Bird Segera Beroperasi di Pekanbaru
Pesatnya perkembangan kota Pekanbaru saat ini, dinilai walikota belum diimbangi dengan angkutan umum yang memadai terutama pada armada taksi. Terlebih pada tahun ini dan tahun mendatang, Pekanbaru akan menggelar iven olahraga tingkat nasional/ tingkat internasional. Meningkapai hal itu walikota memberikan peluang kepada pengelola taksi dari luar daerah, untuk mengembangkan usahanya di Pekanbaru, seperti perusahaan taksi bleu bird dari Jakarta.

Walikota Pekanbaru Firduas, Selasa (7/7/12) kepada riauterkini mengatakan, saat ini Pemko menunggu kehadiran taksi blue bird dari Jakarta untuk segera beroperasi di Pekanbaru. Bahkan walikota meminta kepada pihak pengelola taksi blue bird, sebelum pelaksanaan PON ke XVIII September mendatang, mereka diminta sudah membawa taksinya ke Pekanbaru. “ Seperti yang kita ketahui bersama di Pekanbaru ini masih minim angkutan umum, terlebih jenis angkutan taksi. Sehingga membuat taksi yang ada terkadang beroperasi seenaknya saja, “ ujar walikota.

Dilanjutkan walikota jika mengacu kepada jumlah penduduk Pekanbaru, yang sudah mencapai satu juta jiwa. Belum lagi adanya iven-iven yang bersekala nasional/ internasional. Idealnya tersedia angkutan taksi sekitar 1000/800 mobil, sementara saat ini taksi yang tersedia hanya sekitar 600 taksi. “ Kalau mengacu kepada jumlah penduduk, serta pelaksanaan iven atau cara yang sering diadakan disini. Sedikitnya harus tersedia 1000/800 taksi yang beroperasional setiap harinya, tapi saat ini baru ada sekitar 600 taksi, “ jelasnya.

Ditambahkan walikota tidak ingin pada saat pelaksanaan PON nanti, terjadi kekurangan angkutan umum terutama armada taksi. Pemko sudah meminta langsung agar pengelola taksi blue bird, segera membawa taksinya ke Pekanbaru untuk dioperasionalkan. “ Untuk mengantisipasi kekurangan diatas, saya sudah meminta langsung agar taksi blue brid segera dibawa kesini dan dioperasionalkan. Setidaknya sebelum PON mereka menimal sudah membawa 50 unit taksi ke Pekanbaru, “ tutur walikota.


Sumber : halloriauriauterkini

Taksi Blue Bird Segera Hadir di Batam


Dalam waktu dekat jumlah angkutan umum di Batam akan bertambah. Sedikitnya 500 unit taksi dari Blue Bird Group akan meramaikan jasa angkutan umum di Batam. Dalam memberikan pelayanannya, Blue Bird akan berorientasi kepada pelayanan on call.

Sutrisno, staff management blue bird mengatakan peluncuran mengatakan peluncuran blue bird ini digelar 1 Agustus mendatang.Untuk sementara hanya sekitar 50 taksi yang akan beroperasi dan masih dalam  tahap delivery.

“Untuk tahap pertama, kita akan mengoperasikan 50 taksi di Batam dan sekarang sudah dalam tahap pengiriman, kalau tak ada halangan awal bulan depan akan kita adakan launching,sementara sisanya masih menunggu, tetapi yang jelas kita targetkan di sini akan beroperasi sekitar 500 unit”kata Sutrisno.

Taksi yang akan dioperasikan Blue Bird di Batam yakni jenis Toyota Limo terbaru keluaran 2012. Untuk kota Batam sendiri, blue bird sendiri menyediakan mobil keluaran terbaru demi pelayanan yang lebih baik kepada konsumen atau pengguna jasa taksi di Batam.

Untuk beroperasi, management Blue Bird akan berorientasi kepada layanan on call. Warga yang ingin menggunakan jasa layanan blue bird nantinya cukup hanya menelepon managemen dan akan langsung dilayani. “Nanti kita akan membuat nomor pusat layanan, jadi warga atau konsumen tinggal menghubungi kita dan akan langsung kita layani,”kata Sutrisno.

Kantor cabang Blue Bird di Batam nantinya berada di Barelang Concert Court di samping kantor Ditpam BP Batam. Saat ini perkantoran tersebut sedang dalam tahap renovasi. Terlihat puluhan pekerja di sana sedang meratakan lahan untuk tempat parkir taxi nantinya.

“Setelah beroperasi setiap hari nantinya, semua mobil harus pulang ke kantor ini. Kan semua mobil itu harus dicuci dulu. Intinya kita akan membuat pelanggan senyaman mungkin,”kata Sutrisno.


Sumber : batampos

Blue Bird Tingkatkan Layanan Dengan Penambahan Armada & Seragam Batik


Taksi Blue Bird berencana menambah 500 armada lagi tahun ini. Penambahan armada ini melengkapi 1500 unit armada Blue Bird yang selama ini beroperasi di Surabaya.

GM Area Surabaya Blue Bird Group Ateng Aryono mengatakan, investasi setiap unit sekitar Rp 160-170 juta. "Untuk taksi golden atau premium akan dihadirkan 15 unit Toyota Alphard, Mercy E-200 dan Mercy Viano. Jumlah armada taksi premium selama ini baru 15 unit Mercy Viano," katanya di sela persemian seragam batik Blue Bird di Taman Surya, Kamis (19/7/2012).

Pengoperasian armada baru tersebut saat ini sedang menunggu izin operasional. "Kalau suplainya sudah disiapkan tapi memang bertahap, diharapkan setelah izin operasi turun armadanya langsung siap," imbuhnya.

Sampai akhir tahun, Blue Bird akan menambah jumlah pangkalan taksi dari 50 menjadi 60-70 titik lagi. "Pangkalan terbesar adalah hotel bintang 4 dan 5 dengan share 70 persen, sisanya office building, mal, sekolah dan rumah sakit," ujarnya.

Terkait pergantian seragam sopir Blue Bird menginvestasikan tak kurang dari Rp 900 juta untuk 2500 sopir dan 500 karyawannya di Surabaya. Armada Blue Bird secara nasional saat ini mencapai 25.000, jumlah incoming call per hari rata-rata 12.000 panggilan.

"Soal tarif masih belum ada perubahan di semester II/2012 ini karena pengoperasian taksi ini fully regulated," imbuhnya. 

Seragam Batik
Meningkatkan pelayanan memasuki bulan puasa, taksi Blue Bird mengganti seragam para pengemudi armadanya dengan batik, dari semula hanya berwarna biru polos.

Seragam batik tersebut didesain khusus oleh designer internasional Chossy Latu beerjasama dengan rumah batik Danar Hadi.

GM Area Surabaya Blue Bird Grup Ateng Haryono mengatakan, penggantian seragam ini sebagai bentuk manifestasi dan pelestarian budaya tentang batik.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (2 kiri), mencermati lukisan batik di bagian depan mobil taksi Blue Bird, saat launching seragam batik untuk pengemudi Taksi Blue Bird di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Kamis (19/7). Seragam batik untuk pengemudi taksi Blue Bird tersebut, sebagai salah satu upaya untuk mendukung pariwisata di Surabaya. FOTO ANTARA/Eric Ireng/nz/12
 
"Kami sekaligus ingin memperkenalkan budaya bangsa kepada para pengemudi terutama wisatawan yang menaiki armada kami," katanya di sela persemian seragam batik Blue Bird di Taman Surya, Kamis (19/7/2012).

Blue Bird hadir di Surabaya kali pertama sejak 1997 dengan 100 armada, saat ini setelah 15 tahun beroperasi telah memiliki 1500 armada dengan 3000 pengemudi dan karyawan dan 70 persennya adalah warga Surabaya.


"Surabaya sebagai kota jasa dan perdagangan menjadi kota penentu roda bisnis kami, itu sebabnya kami juga ingin mengoptimalkan layanan salah satunya melalui perbaikan penampilan pengemudi armada kami," imbuhnya.

Lebih jauh Ateng menjelaskan, susunan motif batik dalam seragam ini didasari warna dasar Blue Bird yang berarti jujur, disiplin, pekerja keras, dan kekeluargaan untuk kesejahteraan bersama. Desain bagian bawah adalah susunan motif siluet burung berjajar rapi dan teratur yang melambangkan etos kerja dan konsistensi dalam segi mutu manajemen dan layanan. Sementara, motif nyeplok lingkungan memiliki filosofi empat penjuru menyebar, lambang perusahaan sarana transportasi yang terdepan.

Seragam perusahaan yang berdiri sejak 1972 ini juga memiliki motif padi dan kapas yang melambangkan sandang dan pangan. "Pemilihan batik adalah hal yang tepat karena nilai filosofis yang dikandangnya dan menjadi kredo atau semangat menjalankan tugas keseharian," paparnya.

Pada peluncuran seragam baru ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menumpang taksi berkeliling halaman ditemani pengemudi wanita. Menuruta Risma, upaya Blue Bird sejalan dengan program Pemkot, yakni "Sparkling Surabaya".

"Banyak wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Surabaya. Nah, pengemudi adalah ujung tombak pariwisata," tukas Risma.




Sumber : TribunNews - indah

Senin, 16 Juli 2012

Blue Bird Group Peduli Sungai Ciliwung



Dalam rangka menjadikan sungai Ciliwung sebagai salah satu ekowisata di Jakarta, Blue Bird Group bekerjasama dengan komunitas Ciliwung Condet mengedukasi masyarakat untuk melestarikan lingkungan sekitar sungai Ciliwung dengan berbagai kegiatan berunsur pendidikan.

“Selain untuk menjadikan sungai Ciliwung sebagai ekowisata, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pelestarian lingkungan, sekaligus memperlihatkan kerusakan yang terjadi di sekitar sungai dan memberikan solusi mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut,” Noni Purnomo, Vice President Business Development Blue Bird Group, mengatakan.

Noni mengatakan bahwa sungai ini dianggap sungai yang paling parah mengalami kerusakan dibandingkan sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta, untuk itu sebagai perusahaan yang peduli lingkungan, Blue Bird Group ingin membantu memberikan solusi untuk mengatasi kerusakan tersebut.

Dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta, sungai Ciliwung memiliki dampak yang paling luas ketika musim hujan karena sungai Ciliwung mengalir melalui tengah kota Jakarta dan melintasi banyak perkampungan, perumahan padat dan pemukiman kumuh.

“Sungai Ciliwung dapat digunakan sebagai penampung resapan air tanah, terutama di musim kemarau seperti sekarang ini,” Kodir, Ketua Komunitas Ciliwung, menambahkan.

Kodir menjelaskan bahwa sungai Ciliwung merupakan sungai yang relatif lebar dan melewati banyak kota, serta banyak dimanipulasi untuk mengendalikan banjir sehingga perlu dijaga kebersihannya.

Setiap kali banjir melanda Jakarta, orang selalu menghubungkan dengan sungai Ciliwung dan anak-anak sungainya. “Sungai-sungai di Jakarta memang sudah dianggap merupakan tempat pembuangan sampah yang paling murah dan tanpa peduli dampaknya, pembuangan sampah terus saja terjadi,” kata Kodir.


Selain itu, Noni juga menambahkan bahwa kegiatan yang mengusung tema Green Social for Save Ciliwung ini juga diadakan agar masyarakat dapat mengenal lebih dalam budaya, adat istiadat dan kuliner Betawi.

Kegiatan yang akan dilakukan, antara lain pelatihan untuk membuat kerajinan kertas, atraksi silat betawi dan atraksi ular Sioux.

Kegiatan susur desa dan susur sungai juga akan dilakukan agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat daerahnya. Selain itu, juga akan diadakan lomba fotografi dan lomba menulis untuk para wartawan dan blogger.


“Sungai Ciliwung sangat cocok untuk dijadikan ikon karena sungai Ciliwung memiliki peran besar untuk lingkungan Jakarta,” Teguh Wijayanto, Head of Public Relations Blue Bird Group, menambahkan disela-sela kegiatan bersama masyarakat Condet, Jakarta Timur.

Pada masa lampau sungai Ciliwung merupakan sumber kehidupan utama masyarakat karena berbagai aktivitas dilakukan disini, mulai dari keperluan rumah tangga sehari-hari hingga jalur perdagangan internasional. Sungai Ciliwung sudah berperan dari jaman purba, ketika manusia prasejarah menghuni Jakarta. 





Sumber : facebook

Taksi Porsche Berkeliaran di Senayan


Ramai dibicarakan di jejaring sosial Twitter, ada taksi Ferari jenis Modena 360 dan Porche jenis Boxster S berkeliaran di jalan raya Jakarta. Dari pantauan Kompas.com, sabtu siang  kedua mobil tersebut terlihat di kompleks olahraga Senayan, tepatnya di depan Gedung JCC, Jakarta, Sabtu (14/7/2012).

Keberadaan taksi yang tidak biasa tersebut turut menarik minat para pengunjung Senayan untuk sekadar ingin tahu atau berfoto bersama.

Guna menarik minat pengunjung Senayan sekaligus promosi, sesekali pengemudi kedua mobil itu melakukan test drive dengan kecepatan sekitar 100 km per jam di depan halaman parkir Gedung JCC yang saat itu belum ramai. Kemudian mereka memarkirkan taksi mewah tersebut.
Namun, saat ditanya lebih lanjut, kedua pengemudi tersebut enggan memberikan informasi secara detail. Ia hanya menyarankan untuk membuka situs perusahaannya yakni, www.mmhidupituindah.com, atau memantau di Twitter @mm_cab dan Facebook mmcab bila ingin mengetahui informasi tentang taksi supercar ini.

"Maaf Mas, saya belum bisa bicara banyak tentang hal ini, tetapi nanti datang ke acara launching mmcab ini pada 18 Juli 2012 di EX Plaza Indonesia pukul 10.00 WIB," kata si pengemudi.

Dari informasi sebelumnya, taksi supercar ini  masih menjalankan program promosi dengan menggratiskan tumpangan. Jika ingin mencicipi, perusahaan itu menjelaskan, terdapat beberapa pick-up point di sejumlah kawasan di Jakarta.

Di antaranya Gandaria City, Pondok Indah Mall, Senayan City, SCBD, Cilandak Town Square, Mall Taman Anggrek, Central Park, RCTI, Grand Indonesia, Plaza Ex, Wisma Nusantara, Mall Kelapa Gading, Mega Kuningan, Pasar Festival, Mall Ambassador, dan Plaza Semanggi.

MMCab juga mengisyaratkan bahwa program naik supercar taksi ini masih gratis hingga 18 Juli mendatang. Kelak jika sudah resmi dioperasikan, tarif MMCab sekali buka pintu mencapai Rp 100.000.



Sumber : Kompas

Game Online

Taxi Truck

Play free Games - a game from Driving | Racing Games