Dalam rangka menjadikan
sungai Ciliwung sebagai salah satu ekowisata di Jakarta, Blue Bird
Group bekerjasama dengan komunitas Ciliwung Condet mengedukasi
masyarakat untuk melestarikan lingkungan sekitar sungai Ciliwung dengan
berbagai kegiatan berunsur pendidikan.
“Selain untuk
menjadikan sungai Ciliwung sebagai ekowisata, kegiatan ini juga
bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pelestarian lingkungan,
sekaligus memperlihatkan kerusakan yang terjadi di sekitar sungai dan
memberikan solusi mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
kerusakan tersebut,” Noni Purnomo, Vice President Business Development
Blue Bird Group, mengatakan.
Noni mengatakan bahwa sungai
ini dianggap sungai yang paling parah mengalami kerusakan dibandingkan
sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta, untuk itu sebagai
perusahaan yang peduli lingkungan, Blue Bird Group ingin membantu
memberikan solusi untuk mengatasi kerusakan tersebut.
Dari
13 sungai yang mengalir di Jakarta, sungai Ciliwung memiliki dampak
yang paling luas ketika musim hujan karena sungai Ciliwung mengalir
melalui tengah kota Jakarta dan melintasi banyak perkampungan, perumahan
padat dan pemukiman kumuh.
“Sungai Ciliwung dapat
digunakan sebagai penampung resapan air tanah, terutama di musim kemarau
seperti sekarang ini,” Kodir, Ketua Komunitas Ciliwung, menambahkan.
Kodir
menjelaskan bahwa sungai Ciliwung merupakan sungai yang relatif lebar
dan melewati banyak kota, serta banyak dimanipulasi untuk mengendalikan
banjir sehingga perlu dijaga kebersihannya.
Setiap kali
banjir melanda Jakarta, orang selalu menghubungkan dengan sungai
Ciliwung dan anak-anak sungainya. “Sungai-sungai di Jakarta memang sudah
dianggap merupakan tempat pembuangan sampah yang paling murah dan tanpa
peduli dampaknya, pembuangan sampah terus saja terjadi,” kata Kodir.
Selain itu, Noni juga menambahkan bahwa kegiatan yang mengusung tema Green Social for Save Ciliwung ini juga diadakan agar masyarakat dapat mengenal lebih dalam budaya, adat istiadat dan kuliner Betawi.
Kegiatan yang akan dilakukan, antara lain pelatihan untuk membuat kerajinan kertas, atraksi silat betawi dan atraksi ular Sioux.
Kegiatan
susur desa dan susur sungai juga akan dilakukan agar masyarakat dapat
mengenal lebih dekat daerahnya. Selain itu, juga akan diadakan lomba
fotografi dan lomba menulis untuk para wartawan dan blogger.
“Sungai
Ciliwung sangat cocok untuk dijadikan ikon karena sungai Ciliwung
memiliki peran besar untuk lingkungan Jakarta,” Teguh Wijayanto, Head of
Public Relations Blue Bird Group, menambahkan disela-sela kegiatan
bersama masyarakat Condet, Jakarta Timur.
Pada masa lampau
sungai Ciliwung merupakan sumber kehidupan utama masyarakat karena
berbagai aktivitas dilakukan disini, mulai dari keperluan rumah tangga
sehari-hari hingga jalur perdagangan internasional. Sungai Ciliwung
sudah berperan dari jaman purba, ketika manusia prasejarah menghuni
Jakarta.
Sumber : facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar