Wali Kota Bandung Dada Rosada menyebutkan diperlukan penambahan 2.000 taksi baru untuk mendukung Kota Bandung sebagai Kota Metropilitan.
"Saat ini jumlah taksi di Kota Bandung sebanyak 2.000 buah, bila Kota Bandung menjadi metrolitan makan akan dilakukan penambahan 2.000 taksi baru untuk menambah layanan transportasi kota," kata Dada Rosada di sela-sela sosialisasi Kirab Budaya Cap Gomeh 2012 di Gedung Landmark Kota Bandung, Kamis (22/12) malam.
Menurut Dada, penambahan taksi yang refresentatif di Kota Bandung sangat diperlukan untuk mendukung Kota Kembang sebagai sebuah metropolitan.
Namun tentunya, kata Dada juga diikuti dengan langkah-langkah pengaturan dan rekayasan peningkatan kualitas alat transportasi di kota itu.
"Penambahan jumlah taksi akan menjadi sebuah kebutuhan dan harus kita lakukan, sehingga akan sinergi dengan upaya menjadikan Kota Bandung sebagai metropolitan," kata Dada.
Tidak disebutkan kapan Dada berencana untuk menambah armada taksi di kota itu sebagai langkah awal untuk mewujudkan penambahan 2.000 taksi itu.
"Jumlah idealnya Bandung memiliki 5.000 taksi pada saatnya nanti, dengan tambahan 2.000 taksi itupun baru 4.000 unit. Tentunya hal ini akan dibahas lebih lanjut," kata Dada.
Sementara itu terkait kemungkinan penambahan armada taksi itu meningkatkan kemacetan di jalanan Kota Bandung, menurut Dada hal itu akan menjadi pemikiran kedepan. Salah satunya adalah dengan penambahan ruas jalan raya seperti jalan tol dalam kota Bandung Intra Urban Toll Road (Suci - Ujung Berung - Gedebage) yang akan dimulai pembangunannya 2012.
Selain itu rencana pembangunan rel KA cepat Bandung - Jakarta, komuter cepat Padalarang - Bandung - Cicalengka hingga beberapa program pembangunan infrastruktur lainnya.
"Investor dari Prancis akan membangu KA cepat itu, Jalan Tol Dalam Kota juga segera dibangun. Hal itu merupakan bagian dari upaya menjadikan Kota Bandung menjadi sebuah kota metropolitan," kata Dada.
Ia menyebutkan, kepadatan arus lalu lintas di Kota Bandung diakuinya merupakan sebuah konsekwensi dari kemajuan dan Bandung sebagai kota jasa.
"Kemacetan jelas tidak bisa dihindarkan karena Bandung sebagai Kota Jasa, didatangi orang berusaha dan berbisnis. Biar macet asal menghasilkan, namun bukan berarti tidak ada upaya dari pemerintah, upaya ada namun sejauh ini masih terus dilakukan jalan keluarnya," kata Dada Rosada.
"Saat ini jumlah taksi di Kota Bandung sebanyak 2.000 buah, bila Kota Bandung menjadi metrolitan makan akan dilakukan penambahan 2.000 taksi baru untuk menambah layanan transportasi kota," kata Dada Rosada di sela-sela sosialisasi Kirab Budaya Cap Gomeh 2012 di Gedung Landmark Kota Bandung, Kamis (22/12) malam.
Menurut Dada, penambahan taksi yang refresentatif di Kota Bandung sangat diperlukan untuk mendukung Kota Kembang sebagai sebuah metropolitan.
Namun tentunya, kata Dada juga diikuti dengan langkah-langkah pengaturan dan rekayasan peningkatan kualitas alat transportasi di kota itu.
"Penambahan jumlah taksi akan menjadi sebuah kebutuhan dan harus kita lakukan, sehingga akan sinergi dengan upaya menjadikan Kota Bandung sebagai metropolitan," kata Dada.
Tidak disebutkan kapan Dada berencana untuk menambah armada taksi di kota itu sebagai langkah awal untuk mewujudkan penambahan 2.000 taksi itu.
"Jumlah idealnya Bandung memiliki 5.000 taksi pada saatnya nanti, dengan tambahan 2.000 taksi itupun baru 4.000 unit. Tentunya hal ini akan dibahas lebih lanjut," kata Dada.
Sementara itu terkait kemungkinan penambahan armada taksi itu meningkatkan kemacetan di jalanan Kota Bandung, menurut Dada hal itu akan menjadi pemikiran kedepan. Salah satunya adalah dengan penambahan ruas jalan raya seperti jalan tol dalam kota Bandung Intra Urban Toll Road (Suci - Ujung Berung - Gedebage) yang akan dimulai pembangunannya 2012.
Selain itu rencana pembangunan rel KA cepat Bandung - Jakarta, komuter cepat Padalarang - Bandung - Cicalengka hingga beberapa program pembangunan infrastruktur lainnya.
"Investor dari Prancis akan membangu KA cepat itu, Jalan Tol Dalam Kota juga segera dibangun. Hal itu merupakan bagian dari upaya menjadikan Kota Bandung menjadi sebuah kota metropolitan," kata Dada.
Ia menyebutkan, kepadatan arus lalu lintas di Kota Bandung diakuinya merupakan sebuah konsekwensi dari kemajuan dan Bandung sebagai kota jasa.
"Kemacetan jelas tidak bisa dihindarkan karena Bandung sebagai Kota Jasa, didatangi orang berusaha dan berbisnis. Biar macet asal menghasilkan, namun bukan berarti tidak ada upaya dari pemerintah, upaya ada namun sejauh ini masih terus dilakukan jalan keluarnya," kata Dada Rosada.
Sumber : Media Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar