Taksi Blue Bird berencana menambah 500 armada lagi tahun ini.
Penambahan armada ini melengkapi 1500 unit armada Blue Bird yang selama
ini beroperasi di Surabaya.
GM Area Surabaya Blue Bird Group Ateng
Aryono mengatakan, investasi setiap unit sekitar Rp 160-170 juta.
"Untuk taksi golden atau premium akan dihadirkan 15 unit Toyota Alphard,
Mercy E-200 dan Mercy Viano. Jumlah armada taksi premium selama ini
baru 15 unit Mercy Viano," katanya di sela persemian seragam batik Blue
Bird di Taman Surya, Kamis (19/7/2012).
Pengoperasian armada baru
tersebut saat ini sedang menunggu izin operasional. "Kalau suplainya
sudah disiapkan tapi memang bertahap, diharapkan setelah izin operasi
turun armadanya langsung siap," imbuhnya.
Sampai akhir tahun, Blue
Bird akan menambah jumlah pangkalan taksi dari 50 menjadi 60-70 titik
lagi. "Pangkalan terbesar adalah hotel bintang 4 dan 5 dengan share 70
persen, sisanya office building, mal, sekolah dan rumah sakit," ujarnya.
Terkait
pergantian seragam sopir Blue Bird menginvestasikan tak kurang dari Rp
900 juta untuk 2500 sopir dan 500 karyawannya di Surabaya. Armada Blue
Bird secara nasional saat ini mencapai 25.000, jumlah incoming call per
hari rata-rata 12.000 panggilan.
"Soal tarif masih belum ada perubahan di semester II/2012 ini karena pengoperasian taksi ini fully regulated," imbuhnya.
Seragam Batik
Meningkatkan pelayanan memasuki bulan puasa, taksi Blue Bird mengganti seragam para pengemudi armadanya dengan batik, dari semula hanya berwarna biru polos.
Seragam batik tersebut didesain khusus oleh designer internasional Chossy Latu beerjasama dengan rumah batik Danar Hadi.
GM Area Surabaya Blue Bird Grup Ateng Haryono mengatakan, penggantian seragam ini sebagai bentuk manifestasi dan pelestarian budaya tentang batik.
"Kami sekaligus ingin memperkenalkan budaya bangsa kepada para pengemudi terutama wisatawan yang menaiki armada kami," katanya di sela persemian seragam batik Blue Bird di Taman Surya, Kamis (19/7/2012).
Blue Bird hadir di Surabaya kali pertama sejak 1997 dengan 100 armada, saat ini setelah 15 tahun beroperasi telah memiliki 1500 armada dengan 3000 pengemudi dan karyawan dan 70 persennya adalah warga Surabaya.
"Surabaya sebagai kota jasa dan perdagangan menjadi kota penentu roda bisnis kami, itu sebabnya kami juga ingin mengoptimalkan layanan salah satunya melalui perbaikan penampilan pengemudi armada kami," imbuhnya.
Lebih jauh Ateng menjelaskan, susunan motif batik dalam seragam ini didasari warna dasar Blue Bird yang berarti jujur, disiplin, pekerja keras, dan kekeluargaan untuk kesejahteraan bersama. Desain bagian bawah adalah susunan motif siluet burung berjajar rapi dan teratur yang melambangkan etos kerja dan konsistensi dalam segi mutu manajemen dan layanan. Sementara, motif nyeplok lingkungan memiliki filosofi empat penjuru menyebar, lambang perusahaan sarana transportasi yang terdepan.
Seragam perusahaan yang berdiri sejak 1972 ini juga memiliki motif padi dan kapas yang melambangkan sandang dan pangan. "Pemilihan batik adalah hal yang tepat karena nilai filosofis yang dikandangnya dan menjadi kredo atau semangat menjalankan tugas keseharian," paparnya.
Pada peluncuran seragam baru ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menumpang taksi berkeliling halaman ditemani pengemudi wanita. Menuruta Risma, upaya Blue Bird sejalan dengan program Pemkot, yakni "Sparkling Surabaya".
"Banyak wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Surabaya. Nah, pengemudi adalah ujung tombak pariwisata," tukas Risma.
Sumber : TribunNews - indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar