Kamis, 24 November 2011

Kisah Seorang Yahudi Mencari Taksi

Ilustrasi

Di sebuah surat kabar nasional saya pernah membaca sebuah kisah yang bagi saya menarik dan bisa dijadikan contoh bagus bagi perkembangan ekonomi Indonesia khususnya perkembangan dunia Usaha dan Blanja di Indonesia. Sehingga dalam catatan ini, layak bila saya critakan kembali kepada anda semua.

Suatu ketika ada seorang yahudi yang berdiri di pinggiran sebuah kota di Amerika. Tangannya melambai-lambai berusaha memanggil taksi agar mau berhenti.

Setiap kali dia memanggil taksi, selalu saja ada taksi yang berhenti dihadapan dia.Setelah taksi berhenti  si yahudi berbicara kepada supir taksi, dan beberapa siaat kemudian taksi itu pergi tanpa si Yahudi ikut di dalam taksi tersebut.

Setelah taksi pergi, kembali si yahudi melambaikan tangan untuk kembali memanggil taksi untuk berhenti. Dan kesekian kalinya ada taksi yang berhenti. Lalu prosesnya sama, si yahudi berbicara kepada supir taksi lalu taksi pun kembali pergi tanpa si yahudi. Begitu terus hingga beberapa kali.

Melihat hal itu, tersirat sebuah keanehan. Untuk apa si yahudi memanggil taksi bila dia tidak pergi bersama taksi yang dipanggilnya. Seolah dia hanya buang-buang waktu berdiri di pingggir jalan untuk memanggil taksi. Seperti tidak ada hal lain yang lebih penting di dunia ini selain memanggil taksi.

Selidik punya selidik, ternyata si yahudi ketika memanggil taksi memang dia membutuhkan taksi karena ingin pergi ke suatu tempat. Tapi dia selalu bertanya kepada setiap sopir taksi yang berhenti didepannya sebelum si yahudi naik kedalam taksi.Pertanyaannya ke pada sopir taksi : "apakah pemilik Taksi ini adalah seorang Yahudi??"

Begitu seterusnya. Setiap jawaban sopir taksi adalah "tidak" maka dia rela membuang waktunya untuk mencari taksi lain yang pemiliknya adalah yahudi.

Bayangkan, dari kejadian ini terlihat jelas bagaimana Bangsa Yahudi membangun perekonomiannya. Mereka begitu fanatik kepada bangsa mereka, saudara sebangsa mereka, sampai produk yang dihasilkan oleh mereka.

Disinilah letak kekuatan bangsa Yahudi sehingga mereka mampu menguasai setiap lini perekonomian dunia.

Pertanyaannya, bagaimana dengan Indonesia? ataukah bagaimana dengan diri kita?

Apakah kita mau melakukan hal yang sama seperti si yahudi. Rela membuang energinya demi membeli produk yang dihasilkan oleh anak Bangsanya?

Bayangkan bila kita semua memiliki kefanatikan yang sama terhadap produk dalam negeri sendiri. Kita hanya mau membeli produk yang dihasilkan oleh tangan-tangan bangsa Indonesia sendiri bukan yang lain.

Saya yakin ekonomi Indonesia akan lebih cepat pulih dan permasalahan perekonomian bangsa semakin cepat terselesaikan.

Lapangan pekerjaan semakin terbuka karena para pengusaha Lokal bergairah menghasilkan produk-produk berkualitas yang mampu dijual dan MAU dibeli oleh bangsa sendiri. Karena lapangan pekerjaan terbuka, maka pengangguran semakin sedikit sehingga tidak perlu jauh-jauh mencari nafkah sebagai TKI di negeri orang. Dan semakin sedikit pengangguran maka semakin hilangnya kejahatan.

Jepang dan Cina sudah membuktikan, kecintaan kepada produk sendiri mampu membangkitkan ekonomi mereka. Bahkan di Jepang harga Produk buatan negeri sendiri jauh lebih mahal tetapi masyarakat Jepang tetap mau membeli produk negeri sendiri.

Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil, pasti bisa bila kita mau memulai dari sekarang. Sehingga tidak berlebihan bila saat ini setiap mau belanja anda bertanya "apakah ini produk Indonesia??"



Sumber :  ja-jp




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Game Online

Taxi Truck

Play free Games - a game from Driving | Racing Games