Taksi merupakan salah satu sarana transportasi yang sering digunakan traveler, terutama untuk tujuan-tujuan dalam kota, atau dari dan ke bandara, pelabuhan, serta terminal bus. Orang rela bayar mahal untuk taksi demi kenyamanan, keamanan, dan karena lebih punya privasi dibanding angkutan umum.
Sayang, dalam kenyataanya naik taksi tidak selalu memberi rasa nyaman dan aman. Penumpang taksi sering kesal karena ulah oknum sopir yang tidak mau menggunakan argo meter, menuntut uang lebih (semacam tip), berpura-pura tidak punya uang kembalian, atau penumpang sengaja dibawa berputar-putar, dan dalam sejumlah kasus sopir taksi bahkan menjadi pelaku perampokan terhadap penumpangnya.
Bagaimana caranya agar naik taksi tetap bisa nyaman dan aman? Ikuti tips berikut!
Cara teraman adalah pesan taksi dari perusahaan taksi via telepon. Dengan cari ini, data pemesanan seperti nomor taksi (nomor lambung atau nomor polisi), nama sopir yang akan menjemput, dan data Anda sebagai pemesan tercatat di perusahaan taksi.
Jika kemudian ada persoalan, seperti pelayanan yang buruk dan Anda ingin menyampaikan keluhan atau pengaduan ke pihak lain, penelusurannya akan lebih mudah.
Namun sebelum menelepon, pastikan bahwa Anda memilih perusahaan taksi yang tepat, yang pelayanannya memang paling baik. Carilah profil perusahaan taksi yang dapat dipercaya. Pilih armada taksi yang memiliki nomor pemesanan serta layanan pengaduan.
Jika Anda berada di kota atau daerah baru yang tidak begitu Anda kenal dan tidak mungkin untuk mendapatkan informasi memadai tentang profil perusahaan taksi, mintalah bantuan petugas hotel atau penginapan untuk memesankan taksi. Biasanya, hotel bekerja sama dengan perusahaan taksi yang memang punya reputasi baik.
Cara lain untuk mendapatkan taksi terbaik adalah naik taksi dari pangkalan resminya, seperti hotel, rumah sakit, atau pusat perbelanjaan. Tempat-tempat seperti itu, umumnya, hanya menginjinkan taksi-taksi tertentu yang dianggap punya reputasi baik yang boleh mangkal.
Bila terpaksa menyetop taksi di pinggir jalan, pilihlah armada taksi dari perusahaan taksi yang Anda tahu punya pelayanan bagus. Jangan hentikan sembarang taksi dan langsung masuk. Perhatikan ciri khas armada taksi seperti nama, warna, logo perusahaan serta nomor lambung dan nomor polisi kendaraan tersebut.
Pada malam hari, hentikan taksi di tempat ramai dan berpenerangan baik sehingga Anda bisa memperhatikan semua ciri khas taksi tersebut.
Saat masuk sebaiknya jangan langsung menutup pintu, ambil waktu sejenak untuk memperhatikan apakah di dalam taksi terdapat ciri-ciri khas taksi pada umumnya, seperti apakah foto di kartu pengenal pengemudi sama dengan wajah pengemudinya, apakah stiker nomor lambung yang tertera di dalam sama dengan yang tertera di bagian luar. Perhatikan pula penampilan sopirnya, apakah berpakaian serta berdandan rapi atau tidak.
Jika Anda tidak yakin dengan penampilan sopir serta kondisi armada taksi, jangan pernah ragu untuk melakukan pembatalan. Lakukan pembatalan dengan sopan tetapi tegas. Dalam kasus seperti itu, tidak ada kewajiban bagi calon penumpang untuk memberi uang kepada sopir taksi. Namun jika Anda merasa tidak enak (karena terlanjur menyetop), berikan saja uang yang nilainya pantas menurut Anda.
Jika taksi sudah terlanjur jalan dan Anda memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan karena sejumlah kecurigaan, hentikan taksi tempat yang ramai.
Sebaiknya Anda mengingat nama dan nomor lambung taksi, atau informasikan hal itu kepada teman atau keluarga.
Siapkan uang pecahan kecil (receh). Sering kali sopir taksi tidak punya uang kembalian atau pura-pura tidak punya uang kembalian demi mendapatkan bayaran lebih.
Sopir taksi juga sering membulatkan ke atas jumlah tarif yang tertera di meteran. Jangan pernah mau menerima pembulatan di atas angka Rp 5.000, kecuali jika Anda memang mau memberikan tip senilai lebih dari angka itu. Soal tip, di sejumlah negara tip untuk sopir taksi merupakan keharusan karena itu jika ke luar negeri sebaiknya Anda mempelajari kebiasaan lokal. Di Indonesia tip bukan keharusan (budaya) meski ada sopir yang mengharapkan hal itu.
Di bandar udara, jangan pernah menerima tawaran taksi dari calo. Taksi seperti itu biasanya tidak resmi dan rawan penipuan atau pemerasan. Carilah taksi resmi bandara. Di sejumlah bandara di Indonesia seperti di Ngurah Rai, Bali dan Adi Sucipto, Jogyakarta taksi resmi bandara tarifnya telah ditentukan berdasarkan daerah tujuan. Anda tinggal cari loket taksi bandara, sebutkan daerah tujuan, di situ sudah tertera besaran tarif yang harus dibayarkan. Di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, perusahaan taksi berlisensi memiliki counter di terminal kedatangan.
Bila terpaksa menggunakan taksi dengan sistem borongan (tidak pakai argo meter), pastikan Anda mendapat harga yang wajar. Dalam kasus seperti itu adalah baik jika Anda tahu berapa jauh jarak yang akan ditempuh sehingga bisa memperkirakan berapa harga borongan yang layak.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar