Bisnis transportasi darat di Kota Solo khususnya taksi dinilai masih berpeluang di tengah mati surinya bisnis angkutan darat lainnya, khususnya bus kota dan angkutan kota (Angkuta).
Disampaikan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Solo, Joko Suprapto, moncernya bisnis taksi ditopang banyaknya event di Kota Solo.
“Pertumbuhan hotel-hotel berbintang juga sangat mendukung para pengusaha taksi ini membuka investasi baru. Baik pengadaan armada baru maupun peremajaan,” kata Joko, saat ditemui Espos, di kediamannya.
Saat ini, ada enam Taksi yang beroperasi di Solo, yakni Gelora Taksi, Kosti Taksi, Solo Central Taksi (SCT), Mahkota Ratu Taksi, Bengawan Taksi dan Sakura Taksi.
“Total ada sekitar 500 unit taksi yang beredar di Solo. Dan tahun ini, dari enam perusahaan taksi tersebut beberapa sudah mengadakan peremajaan. Dan ada pula yang terus mengadakan armada-armada baru.”
Ia mengemukakan, jasa transportasi taksi di Kota Solo belum jenuh. Hal ini, lanjut Joko, terlihat dari rencana salah satu perusahaan taksi raksasa nasional yang pernah melirik Kota Solo dan akan beroperasi di Solo.
“Blue Bird, pernah berencana masuk ke Solo, tetapi kami tolak. Yang jelas, kami menolak karena kami ingin melindungi pengusaha taksi lokal.”
Berbeda dengan taksi, Joko mengatakan pengusaha transportasi Angkuta dan bus kota mulai banyak yang gulung tikar. Diperkirakan, lanjutnya, dari sekitar 308 Angkuta yang ada di Solo hanya 60% saja yang beroperasi.
“Selebihnya, alih fungsi menjadi mobil pikap angkutan barang, ada yang dijual dan ada yang dibesituakan.”
Sumber : www.solopos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar