Senin, 07 Mei 2012

Blue Bird Dukung Pengurangan Subsidi BBM

Noni Purnomo, Vice President Business Development Blue Bird Group. Foto: Sigit Kurniawan

Kebijakan kenaikan BBM masih terkatung di pemerintah. Tapi, wacana kenaikan tarif masih menjadi bahan diskusi hangat, khususnya di kalangan pengusaha angkutan umum, Organda, maupun Kementrian Perhubungan. Menanggapi kenaikan BBM dan tarif angkutan ini, Blue Bird lebih memilih mendukung ketimbang menolaknnya.

“Intinya, kami melihat secara umum, subsidi BBM harus dikurangi. Lebih baik, nilai subsidi dipergunakan untuk membantu pendidikan. Hanya selama pemerintah mau mengatur tarif, maka harus ada bentuk subsidinya,” kata Noni Purnomo, Vice President Business Development Blue Bird Group kepada Marketeers, Senin pagi (07/05/2012).

Bila pemerintah menaikkan harga BBM, sambung Noni, pemerintah sebaiknya mengantisipasi aneka kenaikan di sektor lainnya. “Di taksi sendiri, penggunaan BBM sebesar 20-30 persen dari revenue. Cukup besar. Pada dasarnya, impactnya cukup besar. Besarannya tergantung dari Organda,” kata Noni.

Usulan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) menaikkan tarif angkutan 20 persen, bagi Noni, sudah cukup adil. “Yang berat sebenarnya adalah efek dominonya. Semua naik, termasuk upah pengemudi dan kebutuhannya. Mungkin bisa jadi demand berkurang, tapi secara keseluruhan langkah tadi sudah tepat,” imbuh Noni.

Sementara, ini Blue Bird pun masih menunggu kebijakan Organda. “Yang jelas, kalau BBM naik, tarif juga harus naik. Layanan taksi tetap akan diperlukan. Dan, kenaikan 20 persen menurut saya tidak terlalu besar. Semoga masyarakat bisa mengerti. Statement kami dari Blue Bird, BBM harus naik,” kata Noni.


Sumber : Marketeers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Game Online

Taxi Truck

Play free Games - a game from Driving | Racing Games