Kamis, 28 Juli 2011

Ganti Sopir dengan Pengemudi


Kemacetan, sopir ngetem, kendaraan berjalan zig-zag dan sopir ugal-ugalan kerap menjadi ungkapan kekesalan masyarakat Jakarta. Cap negatif dari masyarakat itu sebenarnya turut berperan melanggengkan atau mentolerir perilaku pengemudi selama ini sehingga mereka akan terus selamanya begitu. Walaupun tak sedikit pengemudi angkutan umum yang baik-baik, tapi seolah tenggelam dengan predikat negatif ‘supir’ ini. Untuk itu, Blue Bird bukan saja berhasil membangun usahanya namun juga mengangkat derajat profesi pengemudi yang selama ini dianggap menjadi warga kelas 3.

Dengan predikat ‘supir’ alias suka mampir, menjadi seseorang yang memiliki attitude baik, jujur, sopan, dan terlatih ’’Oleh karena itu, Blue Bird Group tidak pernah menggunakan kata ‘supir’, tetapi ‘pengemudi’. Sebab istilah ‘supir’ di Indonesia berkonotasi negatif. Mereka dianggap orang-orang yang hidup bebas, tak tahu aturan, dan dimana-mana suka ampir,’’ ujar Direktur Utama Blue Bird Group, dr H Purnomo Prawiro. Hal paling penting dalam memberikan layanan terletak pada unsur manusianya, terutama para frontliner, dimana di Blue Bird Group sebagian besar adalah pengemudi. Sebab, pengemudilah yang berhadapan langsung, memberikan pelayanan, dan berinteraksi dengan pelanggan.

Untuk menjadi seorang pengemudi Blue Bird Group professional, banyak tahapan yang harus dilalui, mulai dari proses rekrutmen, pelatihan, hingga evaluasi dan monitoring secara berkelanjutan untuk menjaga kualitas pelayanan. Selain mendapatkan pelatihan- pelatihan bersifat teknis, mereka (pengemudi) juga diberikan siraman rohani sehingga mereka paham betul apa tujuan mereka bekerja. Siraman rohani ini menjadi tuntunan moral, sesuai dengan landasan budaya perusahaan yaitu kejujuran, kerja keras, disiplin, dan kekeluargaan.

Sehingga diharapkan para pengemudi menjadi lebih faham serta mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Sebab, apa saja yang mereka lakukan, khususnya dalam bekerja, dampaknya bukan saja di dunia ini saja, namun juga di akhirat. Terkait dengan itu, perusahaan Group taksi biru memperlakukan pengemudi sebagai internal customer, yang harus dilayani sebaik mungkin oleh manajemen. Sebab, pada akhirnya para pengemudi ini juga akan memberikan layanan sebaik mungkin kepada external customer.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Game Online

Taxi Truck

Play free Games - a game from Driving | Racing Games